Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ANCAMAN resesi global di depan mata. Pemburukan ekonomi global pun diyakini akan berdampak pada ekonomi dalam negeri.
Pelaku UMKM pun menaruh harapan pada pasar dalam negeri untuk bertahan. Dan itu berkaitan dengan kemampuan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.
Ketua Umum Assosiasi Industri dan UMKM Indonesia (Akumandiri) Hermawati Setyorinny mengatakan, untuk tetap bertahan, para pelaku UMKM hanya dapat menaruh harapan agar daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah badai ekonomi global nantinya.
"Menurut saya solusi UMKM untuk bertahan dari badai ekonomi global adalah dengan menjaga daya beli masyarakat atau konsumen. Butuh banyak inovasi di situasi yang semakin sulit," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (13/10).
Lebih lanjut, Hermawati menambahkan, para pelaku UMKM harus pintar menjaga kualitas dan harga produk atau usahanya di tengah ancaman ketidakpastian ekonomi tahun depan.
Selain itu, dia menegaskan diperlukan juga strategi marketing agar usahanya tetap bertahan, serta penerapan digitalisasi pada sektor UMKM.
Hermawati juga berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan harga serta memberikan bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM untuk menguatkan konsumsi dalam negeri.
"Termasuk belanja negara menggunakan produk UMKM yang diperintahkan Pak Presiden benar-benar dijalankan. Karena solusi untuk bertahan dari badai ekonomi global adalah dengan menjaga daya beli masyarakat yang pastinya akan berdampak terhadap UMKM juga," pungkas Hermawati.
Adapun periset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan, salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk memitigasi dampak resesi global ialah dengan menjaga konsumsi rumah tangga dan mengendalikan inflasi di level yang aman.
"Memastikan dampak dari inflasi tidak begitu berat terutama untuk kelompok masyarakat pendapatan menengah dan pendapatan bawah adalah pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah di sisa akhir tahun ini," ujarnya saat dihubungi, Kamis (13/10).
Yusuf menambahkan, sedianya fundamen perekonomian nasional saat ini masih jauh lebih baik ketimbang masa krisis di periode lampau. Sebab, beberapa indikator utama terus menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan tahun lalu. (E-1)
Data resmi bulanan pada Rabu (13/3) menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,2% menyusul penurunan tipis 0,1% pada bulan Desember
Pemerintah berupaya menjaga ketahanan konsumsi masyarakat melalui beragam bantuan sosial. Sayangnya, bantuan negara itu dilakukan untuk kepentingan elektoral semata.
Dampak resesi Jepang dan Inggris diyakini minim ke Bursa Efek Indonesia.
Kinerja ekspor makin tertekan setelah sebelumnya pasar Tiongkok juga melemah.
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengatakan ketergantungan negaranya yang tinggi pada Rusia untuk pasokan energi menyebabkan resesi.
UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia terutama ketika terjadi krisis, seperti krisis moneter tahun 1998.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved