Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Inovasi Kendaraan Udara Berbasis Elektrik PT IAMI Diganjar Penghargaan di Indonesia Success Award 2022

Mediaindonesia.com
08/10/2022 11:32
Inovasi Kendaraan Udara Berbasis Elektrik PT IAMI Diganjar Penghargaan di Indonesia Success Award 2022
Penghargaan Indonesia Success Award untuk PT IAMI(Dok PT IAMI)

PT Indonesia Air Mobility Industries (PT IAMI) dinobatkan sebagai pemenang Top Innovation Company pada ajang Indonesia Success Award 2022 yang diselenggarakan oleh Success Magazine di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (7/10) malam.

Wakil Presiden Direktur PT IAMI Simson Hendro Cipto Purba mengatakan, penghargaan itu mendorong perusahaannya untuk terus fokus pada inovasi kendaraan udara berbasis tenaga elektrik. 

“Ini merupakan award pertama yang diterima oleh PT IAMI, dimana pasar IAMI sebenarnya ada di Eropa dan Amerika. Sebagai perusahaan yang baru lahir, kami merasa kaget atas penghargaan ini. Kami meyakini saat ini menjadi yang pertama dan masih menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia. Tentunya program kami ini sangat mendukung arahan dari Presiden Joko Widodo untuk terus berinovasi dibidang kendaraan berbasis tenaga elektrik di Indonesia," kata Simson. 

Simson menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas dukungan yang telah diterima oleh PT IAMI. Menurutnya, pemerintah selama ini telah mempermudah izin dan akses bagi PT IAMI untuk berinvestasi di Indonesia. 

"Titik Fokus utama dari penghargaan ini adalah menyoroti perkembangan bisnis dan pribadi berprestasi, bagaimana penghargaan ini juga dapat berkembang ke platform Internasional dan akhirnya menggunakan penghargaan ini sebagai senjata ampuh untuk menembus pasar baru,” tambah Simson.

Direktur Operasional PT IAMI Noval Akbar mengatakan, dengan penghargaan yang diraih di ajang Indonesia Success Award 2022, kedepannya pihaknya akan merekrut, melatih dan mendidik tenaga asal Indonesia untuk bisa berkontribusi secara maksimal pada industri kendaraan udara berbasis elektrik. 

“Direncanakan pabrik kami yang berada di Siak, Riau akan merekrut kurang lebih 4.000 tenaga kerja asal Indonesia. Dalam kurun waktu 1-2 tahun kedepan, PT IAMI ditargetkan akan memperoleh sertifikasi layak dan sudah bisa memproduksi kendaraan udara berbasis elektrik untuk diekspor,” jelas Noval Akbar.

Menurut Akbar, saat ini sudah ada beberapa investor yang masuk seperti dari Timur Tengah untuk pengembangan usaha yang tengah dirintis perusahaannya. 

Baca juga : Komit Terhadap Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, SIG Raih Lima Penghargaan Subroto dari Kementerian ESDM

“Kantor pusat kami sendiri berada di Jakarta, kami juga sudah mengakuisisi lahan dan siap untuk membangun pabrik dalam waktu dekat. Selain itu PT IAMI juga telah memperoleh sertifikasi layak sehingga perusahaannya berhak untuk mengekspor kendaraan udara berbasis elektrik ke luar negeri,” tutur Noval.

Baik Simson Purba maupun Noval Akbar sepakat bahwa untuk sementara ini, kendaraan berbasis elektrik yang diproduksinya belum untuk dipergunakan atau dioperasionalkan di Indonesia. 

“Kepentingan kami membangun pabrik di Indonesia dengan biaya investasi sebesar Rp4,5 triliun dalam waktu dekat pasarnya adalah di Amerika dan Eropa. Kami membaca Pemerintah Indonesia sejauh ini belum berminat untuk mempergunakan kendaraan udara berbasis elektrik di tanah air. Untuk pengadaan baterainya sendiri sebagai salah satu komponen yang terbilang sulit, PT IAMI akan bekerja sama dengan perusahaan tambang maupun produsen baterai di Indonesia,” papar Akbar.

Seperti diketahui sebelumnya, prototipe kendaraan udara berbasis elektrik, saat ini tengah dirangkai di beberapa negara di luar negeri dan dalam waktu dekat akan dibawa ke Indonesia untuk diperkenalkan kepada khalayak luas. Kendaraan berbasis elektrik yang diproduksi oleh PT Indonesia Air Mobility Industries dirancang menyerupai mobil terbang dengan kapasitas empat penumpang.

Kendaraan udara berbasis elektrik itu sepenuhnya mempergunakan tenaga listrik dengan cara pengisian daya, dengan lokasi pengisian daya berada di landasan. Dengan konsep auto pilot atau tanpa pengemudi, kendaraan udara berbasis elektrik tersebut dilengkapi GPS untuk mendarat di lokasi-lokasi yang telah dipasangi charger.

Saat ini, PT IAMI menunjuk Jepang dan Korea Selatan untuk merakitnya sebelum dibawa ke Indonesia. 

Kedepannya akan ada tujuh perusahaan besar yang akan mendukung penyediaan komponen kendaraan, sementara Indonesia sendiri hanya sebagai tempat perakitan jika pabrik di Siau, Riau seluas 1.500 hektar telah siap beroperasi. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya