Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Industri Logam Kuartal II Naik Signifikan Dibandingkan Sebelumnya

Mediaindonesia.com
24/9/2022 11:51
Industri Logam Kuartal II Naik Signifikan Dibandingkan Sebelumnya
Dua pekerja menyelesaikan pembuatan komponen otomotif di Lingkungan Industri Kecil Dampyak, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.(Antara/Oky Lukmansyah.)

KINERJA industri logam di Tanah Air terus meningkat pascapandemi covid-19. Tercatat di kuartal II 2022, industri logam tumbuh 15,79% atau naik signifikan jika dibandingkan kuartal I 2022 yang mencapai 7,90%. 

Direktur Industri Logam, Direktorat Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Liliek Widodo mengatakan itu. "Melejitnya kinerja industri logam didorong oleh peningkatan sektor logam dasar serta peningkatan bahan baku besi dan baja, nikel, emas, hingga bahan tambang," terang Liliek, saat membuka pameran International Metal Technology (IMT) Indonesia dan Fabrication Technology Indonesia (FTI) 2022, Rabu (21/9).

Untuk itu Liliek berharap pelaku industri dapat memanfaatkan pameran MTI Indonesia dan FTI 2022 untuk menunjukkan serta mempromosikan kemajuan teknologi industri hilir logam dan mesin, baik di dalam maupun luar negeri, terutama terkait dengan teknologi pengecoran, produk casting, metalurgi, teknologi proses termo, serta teknologi fabrikasi. "Dengan demikian pameran ini dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak bisnis ke depan dengan sebaik-baiknya. Tentu juga pameran ini dapat mendorong hilirisasi industri logam dan mesin nasional," terangnya.

Upaya yang dilakukan pemerintah, khususnya Kemenperin untuk meningkatkan kinerja industri logam di Tanah Air, itu pun diapresiasi banyak pihak. Salah satunya datang dari salah satu perusahaan binaan Kemenperin, PT Fumira. Rini Dewi Anggraeni, Marketing Manager Fumira, mengatakan dengan meningkatnya kinerja industri logam, upaya besar pemerintah Indonesia dalam percepatan pemulihan ekonomi dapat segera terwujud. "Kami dari pelaku usaha di industri logam sangat mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Kemenperin ini. Kami berharap dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha, serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia, pemulihan ekonomi bangsa juga cepat terwujud," tegas Rini usai mengisi seminar di acara yang sama, Kamis (22/9).

Rini menambahkan komitmen pihaknya untuk turut serta dalam mendorong hilirisasi industri logam dan mesin nasional. Sebagai salah satu produsen penghasil baja lembaran galvanis terbesar di Indonesia, perusahaannya terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk sehingga produk di hilir yang dihasilkan memiliki kualitas yang tak kalah baiknya.  Galvanis dapat menjadi pilihan yang sangat baik karena memiliki beberapa kelebihan dibanding logam lain. Selain memiliki kelebihan sebagai barrier protection, galvanis memiliki sifat sacrificial protection sehingga sangat baik digunakan sebagai material untuk ducting misalnya.

"Sejak memulai produksi komersialnya pada 1970, Fumira terus berupaya menghasilkan produk-produk berkualitas. Bahkan sejak berdirinya pabrik kedua di Bekasi pada 1997, Fumira menjadi produsen baja lembaran galvanis pertama di Indonesia yang menggunakan Continuous Galvanizing Line (CGL) dengan sistem non-oxydation fernace (NOF). Sistem ini menghasilkan produk dengan kualitas lapisan seng terbaik yang disebut Fumiragrip," terang Rini.

Baja lembaran galvanis yang diproduksi oleh Fumira mampu ditekuk hingga nol celah ketebalan tanpa retak atau terkelupas. Untuk itu, kualitas seperti ini sangat ideal untuk digunakan sebagai bahan baku keperluan industri, khususnya dalam konstruksi dan otomotif seperti saringan oli udara, badan mobil, rangka baja, partisi, atap metal, dinding dan metal dek, serta produk-produk yang memiliki bentuk/profil tekuk yang ekstrem. Fumira tak pernah berhenti berinovasi dengan mengembangkan produk baja lembaran galvanis lapis warna. 

"Baja lembaran galvanis lapis warna yang dihasilkan color coating line ini berasal dari rancangan Fumira pada 1979. Berdasarkan pengalaman dalam operasi color line, Fumira memasang continuous color line yang lebih modern di 2014 untuk meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas jenis produk dan kualitas yang dipasarkan dengan merek Colorcoat dan Colorfresh. Kualitas ini sangat bagus dan bisa bertahan sangat lama. Makanya Fumira berani memberikan garansi hingga 15 tahun untuk produk roofing ini," papar Rini. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya