Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KINERJA industri logam di Tanah Air terus meningkat pascapandemi covid-19. Tercatat di kuartal II 2022, industri logam tumbuh 15,79% atau naik signifikan jika dibandingkan kuartal I 2022 yang mencapai 7,90%.
Direktur Industri Logam, Direktorat Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Liliek Widodo mengatakan itu. "Melejitnya kinerja industri logam didorong oleh peningkatan sektor logam dasar serta peningkatan bahan baku besi dan baja, nikel, emas, hingga bahan tambang," terang Liliek, saat membuka pameran International Metal Technology (IMT) Indonesia dan Fabrication Technology Indonesia (FTI) 2022, Rabu (21/9).
Untuk itu Liliek berharap pelaku industri dapat memanfaatkan pameran MTI Indonesia dan FTI 2022 untuk menunjukkan serta mempromosikan kemajuan teknologi industri hilir logam dan mesin, baik di dalam maupun luar negeri, terutama terkait dengan teknologi pengecoran, produk casting, metalurgi, teknologi proses termo, serta teknologi fabrikasi. "Dengan demikian pameran ini dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak bisnis ke depan dengan sebaik-baiknya. Tentu juga pameran ini dapat mendorong hilirisasi industri logam dan mesin nasional," terangnya.
Upaya yang dilakukan pemerintah, khususnya Kemenperin untuk meningkatkan kinerja industri logam di Tanah Air, itu pun diapresiasi banyak pihak. Salah satunya datang dari salah satu perusahaan binaan Kemenperin, PT Fumira. Rini Dewi Anggraeni, Marketing Manager Fumira, mengatakan dengan meningkatnya kinerja industri logam, upaya besar pemerintah Indonesia dalam percepatan pemulihan ekonomi dapat segera terwujud. "Kami dari pelaku usaha di industri logam sangat mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Kemenperin ini. Kami berharap dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha, serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia, pemulihan ekonomi bangsa juga cepat terwujud," tegas Rini usai mengisi seminar di acara yang sama, Kamis (22/9).
Rini menambahkan komitmen pihaknya untuk turut serta dalam mendorong hilirisasi industri logam dan mesin nasional. Sebagai salah satu produsen penghasil baja lembaran galvanis terbesar di Indonesia, perusahaannya terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk sehingga produk di hilir yang dihasilkan memiliki kualitas yang tak kalah baiknya. Galvanis dapat menjadi pilihan yang sangat baik karena memiliki beberapa kelebihan dibanding logam lain. Selain memiliki kelebihan sebagai barrier protection, galvanis memiliki sifat sacrificial protection sehingga sangat baik digunakan sebagai material untuk ducting misalnya.
"Sejak memulai produksi komersialnya pada 1970, Fumira terus berupaya menghasilkan produk-produk berkualitas. Bahkan sejak berdirinya pabrik kedua di Bekasi pada 1997, Fumira menjadi produsen baja lembaran galvanis pertama di Indonesia yang menggunakan Continuous Galvanizing Line (CGL) dengan sistem non-oxydation fernace (NOF). Sistem ini menghasilkan produk dengan kualitas lapisan seng terbaik yang disebut Fumiragrip," terang Rini.
Baja lembaran galvanis yang diproduksi oleh Fumira mampu ditekuk hingga nol celah ketebalan tanpa retak atau terkelupas. Untuk itu, kualitas seperti ini sangat ideal untuk digunakan sebagai bahan baku keperluan industri, khususnya dalam konstruksi dan otomotif seperti saringan oli udara, badan mobil, rangka baja, partisi, atap metal, dinding dan metal dek, serta produk-produk yang memiliki bentuk/profil tekuk yang ekstrem. Fumira tak pernah berhenti berinovasi dengan mengembangkan produk baja lembaran galvanis lapis warna.
"Baja lembaran galvanis lapis warna yang dihasilkan color coating line ini berasal dari rancangan Fumira pada 1979. Berdasarkan pengalaman dalam operasi color line, Fumira memasang continuous color line yang lebih modern di 2014 untuk meningkatkan kapasitas produksi serta memperluas jenis produk dan kualitas yang dipasarkan dengan merek Colorcoat dan Colorfresh. Kualitas ini sangat bagus dan bisa bertahan sangat lama. Makanya Fumira berani memberikan garansi hingga 15 tahun untuk produk roofing ini," papar Rini. (RO/OL-14)
Jika di Jawa Timur ada industri besi dan logam Ngingas-Sidoarjo Kalsel juga memiliki industri besi dan logam Nagara (Daha) di Hulu Sungai Selatan.
EKONOMI Indonesia tumbuh sebesar 5,05% di tahun 2023 secara c to c. Diketahui, lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi adalah industri pengolahan atau manufaktur.
Upaya GRP juga menjadi cermin bahwa industri manufaktur nasional makin percaya diri untuk memperluas pasar ekspornya di kancah global.
Para perajin lokal menyesalkan bahwa seni ukir logam ini masih kurang dihargai di dalam negeri dan kurang mendapat dukungan dari pemerintah.
Perusahaan optimistis dapat mendukung proyek-proyek energi terbarukan berkat produk-produk yang dihasilkan dengan prinsip memperhatikan lingkungan.
Sebagai salah satu pemain utama dalam industri baja, GGRP mampu mencatatkan penjualan US$945,5 juta pada 2022 dengan volume penjualan sekitar 7% dari konsumsi baja di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved