Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Luhut : RI Susun Peta Jalan Transisi Energi secara Ambisius

Insi Nantika Jelita
01/9/2022 14:12
Luhut : RI Susun Peta Jalan Transisi Energi secara Ambisius
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.(ANTARA)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia telah menyusun roadmap atau peta jalan transisi energi secara komprehensif untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dalam mengatasi perubahan iklim.

Ia menyampaikan, the 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia, beberapa waktu lalu, negara dunia sepakat menjaga kenaikan suhu global tidak lebih 1,5 derajat celsius. Guna mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan aksi perubahan iklim yang ambisius salah satunya ialah upaya energi transisi untuk mencapai netralitas karbon di 2060.

"Pemerintah terus percepat pengembangan transisi dari bahan bakar fosil menuju energi bersih. Telah disusun strategi dan peta jalan energi transisi yang cukup ambisius yang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (1/9).

Ia mengatakan transisi menuju energi yang lebih hijau dan berkelanjutan menjadi isu penting jika berkaca dari fakta bahwa negara-negara anggota G20, yakni menyumbang sekitar 75% dari permintaan energi global. "Negara-negara G20 memegang tanggung jawab besar dan peran strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih," sebutnya.

Di satu sisi Luhut mengapresiasi pelaku industri yang secara aktif mulai bertransisi menggunakan energi terbarukan pada operasionalnya. Seperti yang dilakukan PT Tirta Investama (Danone Indonesia) yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pabrik Aqua Mambal, Kabupaten Badung, Bali.

Disebutkan bahwa PLTS di pabrik Aqua di Mambal bakal menjadi PLTS Atap terbesar yang diinisiasi oleh industri di Bali dengan kapasitas sistem sebesar 704 kWp dan dapat mengurangi emisi sebesar 882 Ton CO2 per tahun.

Luhut berharap dengan diresmikannya PLTS Atap di pabrik Aqua Mambal ini dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lain yang menawarkan solusi terhadap pencapaian komitmen pemerintah dalam melanjutkan transisi energi berkelanjutan.

"Pada saat yang sama, inisiatif dan program-program sosial atau corporate social responsibility (CSR) dapat berperan dalam mendukung Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan Bali Mandiri Energi," pungkasnya.

Menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB 2022 (COP- 27) pada November 2022 di Sharm El-Sheikh, Mesir, Indonesia bersepakat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca menjadi 31% di 2030, naik dari target sebelumnya sebesar 29%.

Adapun dalam target Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia akan mengurangi emisi lebih dari 834 juta ton CO2 ekuivalen dengan usaha sendiri atau 41% dengan bantuan internasional di 2030. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya