Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Industri Furnitur Harus Mulai Melirik Potensi Pasar Dalam Negeri

Despian Nurhidayat
24/8/2022 09:03
Industri Furnitur Harus Mulai Melirik Potensi Pasar Dalam Negeri
Menkop dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa industri furnitur dan kerajinan yang selama ini mengadalkan pasar ekspor harus mulai berbenah.(ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa industri furnitur dan kerajinan yang selama ini mengadalkan pasar ekspor harus mulai berbenah.

Pasalnya, di tengah kondisi global yang penuh dengan ketidakpastiaan saat ini, pasar ekspor akan mengalami gangguan dan industri furnitur dan kerajinan harus mengubah haluan ke pasar dalam negeri.

Untuk mendukung hal ini, Teten menegaskan pemerintah memiliki kebijakan belanja pemerintah 40% untuk produk UMKM atau setara dengan Rp400 triliun tahun ini yang dapat dimanfaatkan oleh industri furnitur dan kerajinan.

"Industri furnitur bisa ambil bagian di penyediaan furnitur sekolah. Nilainya lumayan, ada Rp54 triliun. Sebelumnya bangku sekolah harus SNI, tapi sekarang enggak perlu. Sekarang dipangkas. Kita akan optimalkan ini. Jadi mungkin tadi belanja pemerintah kita optimalkan dan setiap tahun akan lebih mudah," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (24/8).

Lebih lanjut, Teten menambahkan bahwa pemerintah sedang berbenah agar kebijakan ini dapat diserap dengan baik oleh para pelaku usaha khususnya untuk UMKM.

Baca juga: Bertemu Ketua Parlemen Timor Leste, Puan Dorong 'Bilateral Investment Treaty'

Hal yang dapat dilakukan ialah memetakan kebutuhan pemerintah agar penyediaan produk pun dapat dilakukan secara maksimal.

"Kami berusaha sebelum masuk tahun baru, belanja pemerintah dipetakan kebutuhannya. Sehingga bisa tahu apa pengadaan pemerintah. Kalau mendadak kan tidak bisa," ujar Teten.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Anggoro Ratmadiputro mengakui bahwa industri permebelan dan kerajinan memang menghadapi masalah cukup berat yang merupakan dampak pandemi berkepanjangan.

Hal ini berkaitan dengan pasar ekspor yang terganggu akibat beragam hal, seperti inflasi global, geopolitik dan lain sebagainya.

"Untuk hadapi hal ini, kami berharap perhatian lebih dari pemerintah untuk hadapi situasi serius ini. Selama ini kita perhatikan pasar ekspor, saat ini kita harus ubah haluan karena pasar ekspor sedang terdampak pandemi," tegas Anggoro.

"Saya ingin sampaikan kita harus siapkan strategi untuk hadapi pasar ekspor yang belum membaik. Kita harus garap dengan serius pasar dalam negeri karena masih dikuasai impor. Oleh karena itu harus dilirik ini dan tentu tanpa kerja sama dengan pemerintah tidak akan berhasil. Kita ingin produk anak negeri jadi tuan di negeri sendiri," pungkasnya. (Des/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya