Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, hingga saat ini ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik dari sisi permodalan maupun likuiditas. Salah satunya tercermin dari permodalan perbankan yang berada dalam kondisi cukup kuat.
"Permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Juni 2022 tetap tinggi sebesar 24,66%," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (23/8).
Seiring dengan kuatnya permodalan, lanjut Perry, risiko tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada Juni 2022 yang tercatat 2,86% (bruto) dan 0,80% (neto).
Selain itu, likuiditas perbankan pada Juli 2022 tetap terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,59% (yoy). Perry menyampaikan, berdasarkan hasil simulasi BI menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga.
Namun, sejumlah faktor risiko, baik dari sisi kondisi makro domestik maupun gejolak eksternal, tetap perlu diwaspadai potensi dampaknya pada laju pemulihan intermediasi ke depan.
"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta sinergi dengan Pemerintah, otoritas lainnya maupun dunia usaha untuk mendorong kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas guna mendukung pemulihan ekonomi," pungkasnya. (OL-8)
BURONAN kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Marimutu Sinivasan ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II Entikong. Bos Texmaco itu diringkus saat hendak kabur ke Malaysia.
Kinerja solid dari BRI tersebut mampu menjadi pendorong kinerja BRI Group secara keseluruhan,
Sekalipun, Bank Sentral melakukan normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap.
Hal itu menurutnya tak terlepas dari ragam kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia menghadapi situasi saat ini
Penyesuaian secara bertahap GWM rupiah sejak 1 Maret sampai 15 September 2022, telah menyerap likuiditas perbankan sekitar Rp269,3 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved