Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PT Pos Indonesia (Persero) terus memperkuat kemitraan strategis
dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta anak usahanya dalam rangka menghadapi tantangan ke depan yang kian kompleks. Pengembangan kemitraan strategis ini di antaranya pada layanan kiriman logistik serta pemanfaatan produk berdasarkan bisnis yang dikembangkan.
Wujud kemitraan Pos Indonesia di antaranya dilakukan melalui penandatangan kerja sama Pos Indonesia Kantor Cabang Utama (KCU)
Madiun dan PT Inka Multi Solusi Service (IMSS), pada Kamis (4/8).
PT Inka Multi Solusi Service adalah anak usaha dari PT Inka Multi Solusi (IMS) yang merupakan usaha bersama antara PT Inka dan PKBI.
Hadir melakukan penandatanganan kepala Pos Indonesia KCU Madiun beserta
perwakilan manajemen PT IMSS. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur
Bisnis Kurir & Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choiriana atau
yang akrab disapa Ana.
Menurut Ana, ruang lingkup kerja sama berupa kemitraan strategis
terkait jasa kiriman logistik serta pemanfaatan produk. Kerja sama ini dalam rangka memberi benefit bagi kedua belah pihak.
Melalui kerja sama ini, juga diharapkan akan meningkatkan porsi Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN), sebagaimana amanat pemerintah. "Ini adalah kolaborasi yang diharapkan akan membawa benefit bagi kedua
belah pihak. Kami Pos Indonesia men-support PT IMSS dalam melakukan
pengiriman logistik. Begitupun dengan kami, bisa memanfaatkan berbagai
produk mereka yang mendukung koor bisnis Pos Indonesia seperti cold
storage," jelas Ana dalam siaran pers, Minggu (5/8).
Menurut dia, dukungan Pos Indonesia kepada PT IMSS salah satunya dalam
memperlancar proses pengiriman barang ke luar negeri seperti ke
Australia, Filipina, atau pengiriman logistik antar daerah di Indonesia. Termasuk men-support pengiriman logistik untuk kepentingan G 20 di Bali.
"Saat ini kami terkoneksi dengan jaringan pos di seluruh dunia. Ada 228 negara di dunia yang merupakan member dari universal postal
union (UPU). Jaringan ini berkolaborasi dalam penyelenggaraan jasa
postel. Ini menempatkan Pos Indonesia sebagai perusahaan logistik yang memiliki jaringan terluas," jelas dia.
Konektivitas ini, lanjut Ana, diharapkan akan memudahkan korporasi atau pelaku usaha dalam melakukan pengiriman produk ke berbagai negara di dunia. Apalagi, saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya menggenjot ekspor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"Dengan poin itu, kami berpikir bagaimana kami bisa ikut menaikkan volume ekspor. Kami Pos Indonesia fokus pada tugas pengirimannya. Apalagi jika ruang ekspor lebih besar, maka biaya logistik akan jauh lebih murah. Ini juga relasi hubungan dengan efisiensi yang saat ini gencar digaungkan banyak pihak," tandasnya.
Poslog
PT Pos Indonesia (Persero) saat ini konsen menggarap market logistik di Indonesia dengan salah satu anak usahanya Pos Logistik Indonesia atau Poslog. Layanan logistik Pos Indonesia didukung oleh jaringan yang sudah terbangun di seluruh Indonesia, dengan 4.367 jaringan Pos Indonesia Group dan 33.000 titik penjualan.
Jasa logistik Pos Indonesia melayani pengiriman antar daerah di seluruh
Indonesia, ekspor impor, serta jasa logistik lainnya.
Lebih lanjut Ana mengatakan, kerja sama dengan IMSS adalah salah model kerja sama yang bisa terus dikembangkan Pos Indonesia dengan BUMN dan perusahaan lainnya.
Kerja sama tersebut dibangun dalam rangka tumbuh bersama demi kemakmuran rakyat Indonesia. "Harapan kami, dengan yang dilakukan ini ke depan, kami bisa saling berinovasi, menciptakan inovasi baru, supaya tantangan ke depan bisa dimenangkan bersama," tegas Ana. (N-2)
PAM JAYA berharap dapat menjaga kontinuitas rencana pemenuhan kebutuhan air minum tanpa tergantung pada satu sumber utama.
Fery menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved