Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto meminta pemerintah untuk segara mengantisipasi dampak resesi yang kini terjadi di Amerika Serikat (AS). Menurutnya, hal ini tentu akan berdampak pada menurunnya permintaaan produk atau ekspor produk Indonesia di AS.
"Dari data BPS (Badan Pusat Statistik), Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor nonmigas kedua, di mana per April 2022 ekspornya tercatat mencapai US$2,46 miliar. Ini yang perlu diantisipasi jika resesi maka permintaan produk Indonesia akan menurun," ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (30/7).
Lebih lanjut, Teguh pun menyarankan agar pemerintah dapat mencari alternatif negara tujuan ekspor selain AS atau melakukan diversifikasi pasar produk Indonesia.
Dia pun menyarankan pemerintah untuk menaruh fokus ke pasar non-tradisional karena memiliki potensi untuk menghalau dampak dari resesi AS.
"Diversifikasi pasar baik impor dan ekspor harus dilakukan. Pemerintah juga harus fokus ke pasar non-tradisional seperti Afrika dan negara-negara di Asia," kata Teguh.
Selain itu, dia pun meminta pemerintah untuk serius memantau pergerakan Inflasi AS. Menurutnya inflasi ini telah membuat harga-harga produk impor dari AS semakin mahal dan membuat inflasi di Indonesia semakin naik ke depannya.
Teguh juga menekankan bahwa inflasi AS yang telah mencapai 9,1% tersebut juga pasti akan direspon dengan kenaikan suku bunga oleh The Fed. Hal ini pun menyebabkan potensi terjadinya capital outflow dari Indonesia dan mengakibatkan depresiasi rupiah.
Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) dikatakan harus melakukan langkah mitigasi terkait potensi kenaikan suku bunga di AS tersebut.
"Indonesia harus tetap sangat-sangat waspada dan terus memonitor kebijakan-kebijakan yang diambil oleh AS dan negara besar atau negara maju lainnya," pungkasnya.
Perlu diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan bahwa AS telah melaporkan pertumbuhan ekonominya pada triwulan II 2022 yang mencapai minus 0,9% secara tahunan (yoy). Capaian ini pun menyebabkan Negeri Paman Sam tersebut otomatis mengalami resesi setelah pada triwulan sebelumnya mencatatkan pertumbuhan minus 1,6% (yoy). (OL-12)
Penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat dapat menggenjot ekspor dan investasi di sektor industri alas kaki.
Hal tersebut diputuskan dalam kesepakatan tingkat tinggi dari komunikasi langsung Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump.
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved