Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel tercatat menjadi anggota baru dalam daftar saham di indeks IDX80 dan Kompas100 periode Agustus 2022-2023, berdasarkan hasil evaluasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlaku efektif 1 Agustus 2022.
Saham MTEL masuk di antara jajaran 11 saham penghuni baru IDX80, sedangkan dalam daftar Kompas100, saham MTEL berada di antara 21 saham penghuni baru untuk menggantikan penghuni sebelumnya.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, menyatakan masuknya saham MTEL dalam indeks IDX80 dan Kompas100 membuktikan tingginya kepercayaan investor atas kinerja finansial dan fundamental perseroan.
"Saya berterimakasih atas kepercayaan investor dan otoritas kepada perusahaan kami," kata Hendra.
Masuknya MTEL jadi penghuni indeks IDX80 dan Kompas100 membuktikan bahwa perdagangan saham anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi tersebut memiliki likuiditas dan nilai yang tinggi.
IDX80 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Sementara itu, Kompas100 juga merupakan indeks harga saham yang terdiri dari 100 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta memiliki fundamental dan kinerja finansial yang baik.
Sebelumnya, pada 20 Juni 2022 saham MTEL juga masuk daftar saham penghuni FTSE Global Indeks untuk series Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap, dan FTSE Total Cap. Saham MTEL jadi satu-satunya saham dari bursa Indonesia yang masuk ke dalam empat kategori ini sekaligus.
Saat ini, Indeks FTSE Equity Global atau FTSE GEIS merupakan salah satu indeks global yang dijadikan acuan untuk investasi di pasar saham secara internasional.
Dengan demikian, masuknya MTEL dalam daftar penghuni baru IDX80,Kompas100 hingga FTSE Global Indeks diharapkan menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga sahamnya.
Harga saham MTEL dalam sebulan terakhir tercatat meroket 20 % ditutup di level Rp725 pada Senin (25/7). Dalam sepekan terakhir saham MTEL juga tercatat naik 10 %. Membaiknya harga saham MTEL didukung oleh kinerja bisnis perusahaan yang juga memuaskan.
Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi dengan pertumbuhan menara dan pelanggan terbesar selama periode 2018-2021 dibandingkan para kompetitor.
Selain itu, anak usaha Telkom ini memiliki pelanggan jangkar terbesar yang merupakan operator seluler terbesar dengan kredit rating terbaik,
dimana kompetitor perusahaan menara lain tidak memiliki kelebihan hal ini. "Keunggulan Mitratel dalam hal jumlah dan luasnya jangkauan menara menjadi daya tarik perusahaan kami dalam bersaing dengan perusahaan lain dan menopang kuatnya fundamental bisnis kami," kata Hendra. (Ant/E-1)
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indonesia secara global sebagai tujuan pariwisata dunia. Ini akan dimanfaatkan LFLO untuk mengubah fokus usahanya.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved