Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel tercatat menjadi anggota baru dalam daftar saham di indeks IDX80 dan Kompas100 periode Agustus 2022-2023, berdasarkan hasil evaluasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlaku efektif 1 Agustus 2022.
Saham MTEL masuk di antara jajaran 11 saham penghuni baru IDX80, sedangkan dalam daftar Kompas100, saham MTEL berada di antara 21 saham penghuni baru untuk menggantikan penghuni sebelumnya.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, menyatakan masuknya saham MTEL dalam indeks IDX80 dan Kompas100 membuktikan tingginya kepercayaan investor atas kinerja finansial dan fundamental perseroan.
"Saya berterimakasih atas kepercayaan investor dan otoritas kepada perusahaan kami," kata Hendra.
Masuknya MTEL jadi penghuni indeks IDX80 dan Kompas100 membuktikan bahwa perdagangan saham anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi tersebut memiliki likuiditas dan nilai yang tinggi.
IDX80 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Sementara itu, Kompas100 juga merupakan indeks harga saham yang terdiri dari 100 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta memiliki fundamental dan kinerja finansial yang baik.
Sebelumnya, pada 20 Juni 2022 saham MTEL juga masuk daftar saham penghuni FTSE Global Indeks untuk series Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap, dan FTSE Total Cap. Saham MTEL jadi satu-satunya saham dari bursa Indonesia yang masuk ke dalam empat kategori ini sekaligus.
Saat ini, Indeks FTSE Equity Global atau FTSE GEIS merupakan salah satu indeks global yang dijadikan acuan untuk investasi di pasar saham secara internasional.
Dengan demikian, masuknya MTEL dalam daftar penghuni baru IDX80,Kompas100 hingga FTSE Global Indeks diharapkan menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga sahamnya.
Harga saham MTEL dalam sebulan terakhir tercatat meroket 20 % ditutup di level Rp725 pada Senin (25/7). Dalam sepekan terakhir saham MTEL juga tercatat naik 10 %. Membaiknya harga saham MTEL didukung oleh kinerja bisnis perusahaan yang juga memuaskan.
Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi dengan pertumbuhan menara dan pelanggan terbesar selama periode 2018-2021 dibandingkan para kompetitor.
Selain itu, anak usaha Telkom ini memiliki pelanggan jangkar terbesar yang merupakan operator seluler terbesar dengan kredit rating terbaik,
dimana kompetitor perusahaan menara lain tidak memiliki kelebihan hal ini. "Keunggulan Mitratel dalam hal jumlah dan luasnya jangkauan menara menjadi daya tarik perusahaan kami dalam bersaing dengan perusahaan lain dan menopang kuatnya fundamental bisnis kami," kata Hendra. (Ant/E-1)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved