Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMERINTAH mengklaim perekonomian Indonesia masih dalam situasi aman. Walaupun telah terjadi inflasi dari bulan ke bulan, Indonesia tetap masih dinyatakan belum dalam situasi krisis.
Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menanggapi perihal pernyataan tersebut. Piter mengatakan, struktur ekonomi Indonesia terbilang cukup kokoh dengan ditopang oleh berbagai badan usaha baik yang dimiliki oleh negara (BUMN) maupun swasta nasional di berbagai sektor ekonomi.
"Semuanya aktif memutar perekonomian Indonesia dengan menghasilkan output nasional sekaligus menjadikan Indonesia termasuk 20 besar ekonomi dunia," ujar Piter Abdullah saat dihubungi, Jumat (22/7).
Indonesia juga memiliki kebijakan moneter dan fiskal yg terencana cukup baik. Fiskal sangat disiplin. Hutang pemerintah tidak pernah melewati batas 60 persen PDB.
Lebih lanjut, saat ini Pandemi memang sempat membuat Indonesia jatuh ke jurang resesi. Tetapi koordinasi kebijakan yang sangat baik antara pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat perekonomian Indonesia cepat kembali pulih.
Baca juga: Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Relaksasi KUR Bakal Diperpanjang Hingga 2024
"Meskipun perekonomian dilanda resesi, sistem keuangan Indonesia relatif terjaga stabil. Response kebijakan yang terukur dari OJK mampu menjaga sistem keuangan tidak mengalami pemburukan yang berarti," ujar Piter.
Selain itu, menurut Piter, untuk mengantisipasi krisis terjadi di Indonesia, pemerintah harus menjaga sistem keuangan Indonesia. Jangan sampai dengan perekonomian dunia yang saat ini masih belum pasti, membuat Indonesia masuk ke dalam negara krisis seperti Sri Lanka.
"Dengan terjaganya stabilitas sistem keuangan Indonesia, itu akan membuat perekonomian Indonesia jauh dari kemungkinan kebangkrutan," pungkas Piter. (OL-4)
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Gorontalo pada triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,14 persen
DIREKTORAT Jaminan Produk Halal (JPH) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengenang sosok almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang konsisten berpihak kepada rakyat dan tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan publik
Fornas mampu memberi dampak konkret terhadap roda ekonomi lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved