Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTUR Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, pihaknya akan menambah frekuensi penerbangan pada rute-rute dengan kinerja positif alias yang menguntungkan.
Peningkatan kapasitas produksi ini setelah dirampungkannya tahapan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maupun negosiasi bersama lessor.
Baca juga: Kemenkeu: Laporan ADB Cerminkan Pemulihan Ekonomi RI Kuat
"Garuda akan menambah kapasitas layanan penerbangan pada sejumlah rute domestik, seperti Jakarta-Denpasar, Bali jadi 45 kali per minggu pulang pergi (pp)," ujar Irfan dalam siaran pers, Kamis (21/7).
Rute lainnya di Jakarta-Batam pp akan dioperasikan hingga 11 kali per minggu, lalu Jakarta - Balikpapan pulang pergi hingga 11 kali per, Jakarta-Kualanamu, Medan pp hingga 21 kali per minggu.
Untuk rute Jakarta-Makassar pp hingga 32 kali per minggu dan Jakarta-Surabaya pp hingga 35 kali per minggu. Selain itu, untuk rute internasional Jakarta - Singapura pp akan dioperasikan hingga 14 kali per minggu.
Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, Garuda diproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022 mendatang. Jumlah ini bakal meningkat sebesar 32% dibandingkan Juni lalu sebelumnya yang berkisar di 650 penerbangan per minggunya.
“Penambahan frekuensi kami laksanakan secara bertahap melalui evaluasi terhadap rute-rute yang berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan," jelas Irfan.
Irfan menerangkan, performa maskapai nasional itu tengah menunjukkan tren positif dengan rata-rata yang pengisian penumpang Garuda berhasil dipertahankan hingga mencapai kisaran 84%pada setiap penerbangan.
Lebih lanjut, optimalisasi performa kinerja Perusahaan melalui penambahan frekuensi penerbangan turut didukung oleh ketersediaan jumlah armada yang meningkat secara bertahap.
"Pada periode Juli sampai dengan awal Agustus ini Garuda direncanakan akan kembali mengoperasikan tiga pesawat Boeing 737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor," pungkas Irfan. (OL-6)
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Mulai 9 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung dari Jakarta - Makassar, Makassar - Ambon, serta Jakarta - Ambon via Makassar.
Penggunaan Skybridge sendiri terhenti karena kondisi Covid-19, dimana saat itu hampir tidak ada penerbangan yang dilayani di BIM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved