Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Sebagai Presidensi G20, Indonesia memiliki kans kuat untuk mengajak tiap negara bekerja sama menciptakan ekonomi berkelanjutan. Hal itu dapat diwujudkan melalui pembentukkan platform yang mendukung penerapan ekonomi biru, hijau, dan sirkular.
"Platform ini dapat membentuk ekosistem ekonomi biru, hijau, dan sirkular bagi kepentingan global," kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam Side Event G20 Seminar on Blue Energy, Green, and Circular Economy: The Future Platform for Post-pandemic Development di Labuan Bajo, NTT, Rabu (13/7).
Pembetukan platform tersebut juga dapat mempermudah pemetaan kebijakan yang tepat dalam mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular. Dengan begitu, langkah yang akan diambil tiap negara dapat beriringan dan saling melengkapi.
"Jadi buatlah platform masa depan ini menjadi baru apa yang Anda sebut kolaborasi di antara anggota G20 untuk benar-benar membangun ekosistem yang tepat untuk ekonomi biru, hijau, dan sirkular," ujar Amalia.
Kerja sama untuk membangun platform itu juga dinilai penting agar tercipta transisi energi yang adil bagi tiap negara. Setidaknya, kata Amalia, ada lima aspek yang perlu diperhatikan dalam platform tersebut.
Pertama, platform tersebut harus melingkupi aspek perubahan perilaku. Ini dinilai menjadi kunci paling penting untuk mengarahkan masyarakat menerapkan ekonomi biru, hijau, dan sirkular dalam sendi kehidupannya.
Kedua, aspek gerakan (movement). Gerakan ini harus mencakup lingkup global. Sebab, untuk mencapai ekonomi dunia yang berkelanjutan, penerapan ekonomi biru, hijau, dan sirkular mesti dilakukan secara kolektif.
Aspek ketiga ialah inovasi yang dapat mendukung pencapaian ekonomi berkelanjutan. Keempat, kebijakan pemerintah mesti berorientasi pada penerapan ekonomi biru, hijau, dan sirkular sekaligus mendorong pengarusutamaan prinsip-prinsip bidang tersebut di dalamnya.
Aspek kelima ialah pembiayaan. Pembiayaan menjadi aspek yang tak kalah penting guna mencapai ekonomi berkelanjutan. Lagi, upaya kolektif diperlukan lantaran tiap negara memiliki kemampuan yang berbeda.
"Jadi saya pikir platform masa depan ini menjanjikan untuk Indonesia," pungkas Amalia.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan penerapan ekonomi biru, hijau, dan sirkular menjadi hal yang tak bisa lagi ditunda-tunda.
Emisi karbon dioksida di tingkat global tercatat naik 6% menjadi 36,3 miliar ton di 2021. Adapun Selama 30 tahun terakhir, penggunaan plastik telah berlipat ganda, didorong oleh ekspansi di negara berkembang. Antara tahun 2000 dan 2019, manufaktur plastik dunia meningkat dua kali lipat menjadi 460 juta ton.
Namun, hanya 9% sampah plastik yang didaur ulang. Akibatnya, 180 juta metrik ton plastik mencemari lautan yang berdampak negatif pada setidaknya 88% spesies laut.
"Oleh karena itu, sistem ekonomi dengan pendekatan ekonomi biru, hijau, dan sirkular sangat dibutuhkan," terang Airlangga. (E-1)
Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia jadi Referensi Negara ASEAN
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Indonesia dinilai memiliki posisi yang relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang tarif baru dari AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Pajak itu dalam rangka membantu membiayai aksi penanganan krisis iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya pembangunan sanitasi yang baik bagi masyarakat.
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
Transformasi industri pertambangan menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pertamina Patra Niaga meraih 14 penghargaan pada ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025.
Pupuk Kaltim perkuat program TJSL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved