Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang bisa menjaga kuantitas produksi pangan utamanya beras dalam kurun tiga tahun terakhir.
Hasil positif tersebut membuat Indonesia, sejauh ini, bisa terhindar dari ancaman krisis pangan global. "Harga bahan pangan di seluruh dunia naik. Ada yang naiknya 30%. Ada yang sudah 50%. Untungnya kita ini, alhamdulillah, rakyat kita utamanya petani masih berporudksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik, moga-moga tidak naik," ujar Jokowi dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional di Medan, Sumatra Utara, Kamis (7/7).
Kepala negara menyebut, sejak 2020, produksi padi nasional begitu melimpah bahkan melebihi angka kebutuhan di dalam negeri. Alhasil, Indonesia tidak lagi mengimpor beras seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi. Biasanya kita impor 1,5 juta ton sampai 2 juta ton. Ini sudah tidak impor lagi. Ini Menteri Pertanian hadir di sini. Terima kasih Pak Menteri," ucap Presiden.
Kendati demikian, ia berpesan kepada SYL untuk tidak berpuas diri. Pasalnya, masyarakat Indonesia tidak hanya mengonsumsi beras saja. Ada banyak bahan pangan pokok lain yang juga dibutuhkan, dan sayangnya tidak banyak bahkan tidak bisa diproduksi di Tanah Air, contohnya gandum. "Kita impor gandum besar sekali, 11 juta ton. Hati-hati yang suka makan roti, yang suka makan mi. Itu bisa naik harganya karena ada perang di Ukraina," tutur mantan wali kota Solo itu.
Ia menjelaskan bahwa situasi perang antara Ukraina dan Rusia memberi dampak besar terhadap kenaikan harga gandum dan produk-produk turunannya. Itu terjadi karena lebjh dari 40% produksi gandum berasal dari dua negara Eropa Timur tersebut.
Ketika berkunjung ke Kyiv, Jokowi mengaku sempat menanyai Presiden Volodymyr Zelensky tentang stok gandum di Ukraina.
Zelensky kemudian mengatakan ada sekitar 77 juta ton gandum yang tersimpan. Stok tersebut tidak bisa dikirim ke luar negeri karena ada perang yang berkecamuk.
Hal serupa terjadi di Rusia. Di Negeri Beruang Merah, stok gandum yang tertahan bahkan jauh lebih besar yaitu menyentuh 137 juta ton.
"Karena barang itu tidak bisa ke luar dari Ukraina, dan Rusia, negara-negara Afrika dan beberapa di Asia, yang menjadikan gandum sebagai bahan pangan utama, kini sudah mulai kekurangan pangan akut. Sudah mulai yang namanya kelaparan. Bayangkan. Ini terjadi karena ketergantungan gandum kepada Ukraina dan Rusia," jelas Jokowi. (OL-12)
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Kartu Tani tetap berlaku, tapi KTP juga bisa dipakai menebus pupuk subsidi
Pada hari pertama diminta kembali menjadi Menteri Pertanian, dirinya langsung berupaya meningkatkan biaya operasional penyuluh (BOP)
Pemerintah terus berupaya memaksimalkan produksi pangan di Indonesia, khususnya padi
Dengan dioptimalkannya 9 bendungan ini diharapkan produksi meningkat, sehingga upaya mewujudkan swasembada pangan bisa terlaksana secepat-cepatnya
Pertanian tak hanya menanam padi atau bahan pokok lainnya, tapi juga merambah peternakan dan perikanan.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Spirit yang terdalam dari suatu demokrasi ternyata dibungkus dengan kepalsuan tampilan luar yang menghasilkan demokrasi prosedural.
Anies mengatakan, Pemprov DKI bahkan sudah haqqul yaqin pangan yang ada saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Tidak ada masalah kekurangan apalagi kelangkaan.
Polda Metro Jaya kembali memeriksa tiga saksi dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.
Mantan pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap mendesak empat pimpinan KPK lainnya membujuk Firli Bahuri menghadiri Polda Metro Jaya.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya belum melakukan upaya jemput paksa kepada Firli lantaran masih berstatus sebagai saksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved