Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Wapres: Warga Lokal Jangan Hanya Menonton Proses Industrialisasi

Emir Chairullah
19/5/2022 13:55
Wapres: Warga Lokal Jangan Hanya Menonton Proses Industrialisasi
Wakil Presiden Ma'ruf Amin(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menginginkan masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton dalam proses industrialisasi di wilayahnya. Oleh karena itu, pemerintah bakal menyiapkan balai latihan kerja (BLK) untuk menyiapkan tenaga kerja yang kapabel.

“Masyarakat lokal jangan cuma jadi penonton namun juga harus bisa bekerja dan berpartisipasi mendukung industri di daerah. Saya meminta Menteri Tenaga Kerja menyiapkan tenaga kerja yang kapabel,” kata Ma’ruf usai peletakan batu pertama Kawasan Industri Nusantara Sejati di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, hari ini.

Ma’ruf menambahkan, pihaknya meminta agar kepala daerah juga ikut berkolaborasi dalam menyiapkan tenaga kerja lokal dalam proses industrialisasi tersebut. “Pada akhirnya kesejahteraan masyarakat bisa tercipta di samping tercipta produk berdaya saing global,” jelasnya.

Ma’ruf juga berpesan agar proses industrialisasi di daerah juga dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian, keberlanjutan, dan tidak merusak lingkungan. Proses eksplorasi sumber daya alam pun dilakukan secara terukur dan tidak menghabiskan untuk menghabiskan untuk saat ini saja. “Tapi juga memperhatikan generasi yang akan datang,” ujarnya.

Baca juga: Penyaluran Kredit Baru di April Melambat, Kembali Meningkat di Mei

Ma’ruf mengakui bahwa proses hilirasi SDA di dalam negeri belum terjadi maksimal. Pasalnya, fasilitas infrastruktur untuk kegiatan hilirasi tersebut tersedia dengan optimal. “Karena itu kita terus optimalkan lagi. Jadi bukan hanya faktor kemudahan perizinan saja,” tegasnya.

Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa kebijakan hilirisasi sektor pertambangan saat ini menjadi fokus Pemerintah yang bertujuan untuk mengintegrasikan sektor pertambangan dari hulu ke hilir.

"Harapannya sektor ini memberikan nilai tambah yang maksimal dan kemanfaatan yang lebih besar bagi kemakmuran rakyat," ujarnya.

Namun sekali lagi, kata Ma’ruf, ekonomi dengan peningkatan nilai tambah saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan peningkatan produktivitas melalui inovasi dengan pemanfaatan IPTEK.

"Indonesia harus memulai tranformasi dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi inklusif yang mengedepankan partisipasi, inovasi, dan ekologi," terangnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik