Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ekonom: Pertumbuhan Triwulan I 2022 Dekati Pola Normal

M. Ilham ramadhan Avisena
09/5/2022 20:36
Ekonom: Pertumbuhan Triwulan I 2022 Dekati Pola Normal
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Layang non Tol Tanah Abang-Kampung Melayu(Antara/M Risyal Hidayat)

KINERJA ekonomi Indonesia triwulan I 2022 dinilai telah mengarah pada level sebelum pandemi covid-19 merebak. Berbagai mesin pertumbuhan mulai menunjukkan pertumbuhan positif, membaik dari capaian dua tahun terakhir. 

Ekonom senior yang juga merupakan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan, pola pertumbuhan ekonomi kali ini telah menyerupai kondisi normal. Meski beberapa pendapat menyatakan ekonomi akan melemah tahun ini, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sebaliknya. 

"Memang sebelumnya ada perkiraan tahun ini akan rendah, tapi dengan pertumbuhan sekarang ini di 5,01%, ini terlihat seperti kembali ke normal. Ini juga banyak didukung oleh sektor manufaktur dan kemudian diikuti oleh perdagangan," ujar Ari.

Laju pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini menurutnya banyak ditopang oleh geliat industri manufaktur. Indikasi itu terlihat sebelum memasuki Ramadan dan Idulfitri, di mana masyarakat mulai berbelanja barang-barang tahan lama. 

Kenaikan konsumsi masyarakat itu kemudian membentuk Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang naik ke level 51,9 di April 2022. Alhasil kinerja perdagangan juga tumbuh dan turut mengerek laju ekonomi nasional.

"Pertumbuhan manufaktur dan perdagangan itu bisa membawa perekonomian ke pola normal. Kelihatannya, sebelum lebaran orang itu sudah mulai melakukan ancang-ancang, menaikan konsumsinya, dari income 100%, 74,4% itu dibelanjakan," terang Ari.

Dari data BPS, industri manufaktur mengalami pertumbuhan 5,07% (year on year/yoy) dengan distribusi mencapai 19,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan perdagangan tercatat tumbuh 5,71% (yoy) dengan distribusi terhadap PDB sebesar 13,09%. 

Baca juga : BNC Tunjukkan Pertumbuhan Kinerja Positif Kuartal I 2022

Adapun konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,34% (yoy) dengan distribusi terhadap PDB sebesar 53,65% dari sisi pengeluaran. Alhasil ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,01% (yoy) di triwulan I 2022.

Kendati begitu, Ari menyatakan, perkembangan itu perlu untuk terus dipantau. Sebab, memasuki triwulan II sejumlah kebijakan baik di tingkat global maupun domestik akan mempengaruhi. 

"Ini perlu kita lihat efeknya akan bisa dipertahankan atau tidak di triwulan berikutnya, karena kita tahu ada kenaikan harga sejumlah komoditas, normalisasi The Fed," tutur Ari. 

Namun dia berkeyakinan, penanganan pandemi masih menjadi kunci penting untuk mendorong dan menjaga momentum pertumbuhan. Bila wabah tertangani, menurut Ari, konsumsi rumah tangga akan mengatrol angka pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Hal yang harus dijaga adalah pandemi, karena belajar dari pengalaman lalu, setelah ada momen lebaran angka covid itu naik, itu akan membuat masyarakat menahan konsumsi karena khawatir," imbuhnya. 

"Jadi ini masih bergantung penanganan covid, baiknya kita lihat saja, kalau itu bisa dijaga maka momentum pertumbuhan yang baik ini bisa tetap terjaga," pungkas Ari. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya