Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KINERJA ekonomi Indonesia triwulan I 2022 dinilai telah mengarah pada level sebelum pandemi covid-19 merebak. Berbagai mesin pertumbuhan mulai menunjukkan pertumbuhan positif, membaik dari capaian dua tahun terakhir.
Ekonom senior yang juga merupakan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan, pola pertumbuhan ekonomi kali ini telah menyerupai kondisi normal. Meski beberapa pendapat menyatakan ekonomi akan melemah tahun ini, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sebaliknya.
"Memang sebelumnya ada perkiraan tahun ini akan rendah, tapi dengan pertumbuhan sekarang ini di 5,01%, ini terlihat seperti kembali ke normal. Ini juga banyak didukung oleh sektor manufaktur dan kemudian diikuti oleh perdagangan," ujar Ari.
Laju pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini menurutnya banyak ditopang oleh geliat industri manufaktur. Indikasi itu terlihat sebelum memasuki Ramadan dan Idulfitri, di mana masyarakat mulai berbelanja barang-barang tahan lama.
Kenaikan konsumsi masyarakat itu kemudian membentuk Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang naik ke level 51,9 di April 2022. Alhasil kinerja perdagangan juga tumbuh dan turut mengerek laju ekonomi nasional.
"Pertumbuhan manufaktur dan perdagangan itu bisa membawa perekonomian ke pola normal. Kelihatannya, sebelum lebaran orang itu sudah mulai melakukan ancang-ancang, menaikan konsumsinya, dari income 100%, 74,4% itu dibelanjakan," terang Ari.
Dari data BPS, industri manufaktur mengalami pertumbuhan 5,07% (year on year/yoy) dengan distribusi mencapai 19,19% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan perdagangan tercatat tumbuh 5,71% (yoy) dengan distribusi terhadap PDB sebesar 13,09%.
Baca juga : BNC Tunjukkan Pertumbuhan Kinerja Positif Kuartal I 2022
Adapun konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,34% (yoy) dengan distribusi terhadap PDB sebesar 53,65% dari sisi pengeluaran. Alhasil ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,01% (yoy) di triwulan I 2022.
Kendati begitu, Ari menyatakan, perkembangan itu perlu untuk terus dipantau. Sebab, memasuki triwulan II sejumlah kebijakan baik di tingkat global maupun domestik akan mempengaruhi.
"Ini perlu kita lihat efeknya akan bisa dipertahankan atau tidak di triwulan berikutnya, karena kita tahu ada kenaikan harga sejumlah komoditas, normalisasi The Fed," tutur Ari.
Namun dia berkeyakinan, penanganan pandemi masih menjadi kunci penting untuk mendorong dan menjaga momentum pertumbuhan. Bila wabah tertangani, menurut Ari, konsumsi rumah tangga akan mengatrol angka pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Hal yang harus dijaga adalah pandemi, karena belajar dari pengalaman lalu, setelah ada momen lebaran angka covid itu naik, itu akan membuat masyarakat menahan konsumsi karena khawatir," imbuhnya.
"Jadi ini masih bergantung penanganan covid, baiknya kita lihat saja, kalau itu bisa dijaga maka momentum pertumbuhan yang baik ini bisa tetap terjaga," pungkas Ari. (OL-7)
Pertumbuhan ekonomi di triwulan I dan II 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari triwulan IV 2023.
Reforma agraria tersebut, kata Airlangga, telah berperan mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja
Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi, yakni 27,52% pada Mei 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia.
PADA harian ini edisi 24 Maret 2023, penulis menuangkan opini berjudul Mencegah Risiko Sistemik di Sektor Perbankan.
Acara ICEA 2023 ini dapat meningkatkan motivasi khususnya di tim CSR untuk terus berinovasi dalam program pelaksanaan CSR demi meningkatkan kinerja bisnis
Investasi didorong untuk lebih ke daerah, mengembangkan sektor yang lesu karena pandemi maupun menopang perekonomian.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved