Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Harga Minyak Goreng Masih Tinggi di Pasar Tradisional di Kota Depok

Kisar Rajaguguk
03/5/2022 18:23
Harga Minyak Goreng Masih Tinggi di Pasar Tradisional di Kota Depok
Minyak goreng.(ANTARA)

HARGA minyak goreng di pasar tradisional maupun modern masih tetap tinggi. Menurut Kepala Tata Usaha Pasar Cisalak, Kota Depok, Budi Haryanto, data per 3 Mei 2022 harga rata-rata minyak goreng curah di pasar tradisional di Pasar Cisalak berkisar Rp42. 000 per dua liter atau Rp21.000 per liter.

"Sedangkan minyak goreng bimoli, fortune, Sania, dan resto kemasan dua liter rata-rata Rp48.000 atau Rp24 ribu per liter," ujarnya dalam keterangannya Selasa (3/5).

Baca jugaHari Kedua Lebaran, Puluhan Ribu Orang Padati Kawasan Ancol

Menurut dia, selama bulan April hingga Mei 2022 ini, harga minyak goreng curah maupun bimoli, fortune, resto, dan sania tetap tinggi. " Artinya harga tak mengalami penurunan," katanya.

Namun, ia mengatakan bedanya sekarang adalah stok minyak goreng di Pasar Cisalak tidak lagi mengalami kelangkaan seperti ketika harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14 ribu per liter atau Rp28 ribu per dua liter.

"Pada pasar tradisional sebagai pasar yang paling banyak konsumen melimpah minyak goreng sejak pemerintah mencabut subsidi minyak goreng dan melepasnya sesuai harga pasar, " imbuhnya.

Budi mencontohkan harga minyak goreng curah di Pasar Cisalak atau Pasar yang merupakan Induk Pasar tradisional se- Kota Depok tersebut berkisar Rp42 ribu per dua liter. Harga minyak goreng bimoli, sania, fortune, dan resto kemasan dua liter dibanderol Rp48 ribu atau Rp24 ribu per liter.

Saat ini minyak goreng di pasar swalayan yang dulunya sempat mengalami ke kosongan kini nampak berbaris rapi memenuhi etalase.

"Ini kejadian setelah pemerintah mencabut subsidi minyak goreng dan melepasnya sesuai harga pasar, " terangnya.

Harga minyak goreng bimoli, sania, fortune, dan resto kini dijual di pasar swalayan di angka Rp50.000 per dua liter.

Tidak punya pilihan lain, kata dia warga terpaksa tetap membeli kebutuhan pokok tersebut, meski dengan harga selangit.

 Kalau harga sesuai HET, dua liter, kan harusnya 28 ribu, ini 48 ribu, mau tidak mau masyarakat harus beli. Apalagi menyambut hari raya Idul Fitri, " ucap Budi.

Kepala Tata Usaha Pasar Tugu, Tri Handoko mengaku dirinya sering dijumpai para emak-emak. Mereka menanyakan harga minyak goreng yang terus tinggi tersebut.Masyarakat, terang dia mengeluh atas masih tingginya harga minyak goreng tersebut. " Harga minyak goreng masih tinggi baik yang kemasan satu liter maupun dua liter, kami konsumen juga bingung. Namun tetap beli karena kebutuhan,"ujar Tri mengutip masyarakat. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik