Digitalisasi Jadi Kunci Pertumbuhan UMKM

M. Ilham Ramadhan Avisena
08/3/2022 17:26
Digitalisasi Jadi Kunci Pertumbuhan UMKM
Perajin melihat stok produk kerajinan boneka rajut pada marketplace di Susan Craft, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/1/2022).(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA)

PEMERINTAH berkomitmen untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap tumbuh dan masuk ke dalam ekosistem digital. Sebab, peluang sektor usaha tersebut akan jauh lebih besar dengan memanfaatkan keberadaan teknologi digital.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi digital terbesar di lingkup ASEAN. Pangsa pasar ekonomi digital di ASEAN mencapai 40%, atau US$70 miliar. Potensi itu dapat dijadikan momentum bagi UMKM untuk merambah digitalisasi.

"Kita tahu Indonesia negara digital terbesar di ASEAN. Beberapa sektor yang terus tumbuh adalah e-commerce, fintech, education, dan healthcare," kata Airlangga dalam Kuliah Umum FEB UGM Yogyakarta Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022 bertajuk Digitalisasi UMKM: Daya Dorong Ekosistem Digital dan Demokratisasi Ekonomi Indonesia, Selasa (8/3).

UMKM di Indonesia, lanjut dia, masih didominasi oleh sektor mikro dengan jumlah sebanyak 63,9 juta usaha, atau 99,62% dari total usaha UMKM. Sektor usaha kecil tercatat sebanyak 193.959 unit, atau 0,30%, usaha menengah sebanyak 44.728 unit, atau 0,07%, dan usaha besar 5.550 unit, atau 0,01%.

Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan UMKM. Sebab, tingkat kewirausahaan Indonesia tergolong masih rendah, yakni berkisar 4% dari total jumlah angkatan kerja. Salah satu cara yang disiapkan pemerintah untuk mengerek angka itu ialah melalui penyediaan ekosistem digital bagi UMKM.

"UMKM perlu didorong agar mampu menjadi smart society. Pemerintah terus mendukung UMKM sebagai ekonomi digital. Karena itu kami terus mendorong UMKM bertransformasi," tutur Airlangga.

Baca juga: E-Katalog Mampu Dorong UMKM dan Perekonomian Nasional

Di kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Agus Sartono mengungkapkan, jumlah sektor usaha mikro yang mendominasi porsi UMKM nasional sejatinya dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Menurut dia, bila pemerintah berhasil mendorong sektor usaha mikro bertransformasi, maka persoalan ketenagakerjaan dapat teratasi.

"Kalau saja kita mampu mendigitalisasi 50% usaha mikro, perluasan akses pasar, cash management baik, dan turnover tinggi, profit meningkat. Jadi kalau bisa fokus saja di sini, ini sudah menjadi tempat bagi pengentasan masalah pengangguran. Itu bisa selesai," jelasnya.

Selain itu, dukungan optimal bagi sektor UMKM juga diperlukan lantaran sektor usaha tersebut terbukti berdaya tahan dan kerap menjadi penopang kala Indonesia dilanda krisis. Sebab, sektor UMKM mampu menyerap 97% tenaga kerja Indonesia, berkontribusi 61,7% terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), dan mampu menghimpun 60,42% dari total investasi di Tanah Air. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya