Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEBULAN sebelum memasuki bulan Ramadan harga sembako di sejumlah daerah mulai terpantau naik. Kenaikan harga sembako ini mendapat sorotan dari anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.
DPR sendiri, yang saat ini sedang reses, tak lama lagi akan kembali aktif. Andre menyebut Komisi VI setelah reses akan segera memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk membahas masalah kenaikan harga sembako.
"Kami di Komisi VI, setelah masa sidang bulan Maret ini dimulai, akan segera memanggil Pak Mendag ke Komisi VI untuk membahas ini, segera,"
janji Andre, kemarin.
Andre menegaskan pemerintah harus memiliki langkah konkret untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga sembako. Politikus Partai Gerindra itu menyebut Komisi VI DPR akan memberikan tenggang waktu atau deadline kepada Mendag.
"Kami akan berikan deadline kepada Mendag secara tegas, apa solusinya Mendag, apa solusinya pemerintah dalam hal ini. Jangan sampai masyarakat jadi korban," ucapnya.
Andre menyebut trend harga sembako naik jelang ramadhan karena banyaknya permintaan. Namun masalahnya, kenaikan ini terjadi bersamaan dengan masalah minyak yang tidak kunjung selesai.
"Kita tahu begini, semua kebutuhan sembako itu, harga kebutuhan pokok itu kan trennya selalu naik menjelang Ramadhan karena permintaannya meningkat. Permasalahannya, meningkatnya bahan pokok ini beriringan dengan minyak goreng yang nggak selesai-selesai masalahnya," kata Andre.
Lebih jauh Andre meminta Mendag serius menangani masalah kenaikan harga minyak goreng. Dia mewanti-wanti jangan sampai masyarakat sulit mendapatkan sembako.
"Kita di DPR meminta Mendag ini betul-betul serius untuk mencari solusi bagaimana urusan minyak goreng ini segera selesai, lalu segera fokus memastikan harga pokok ini tidak meningkat drastis," ucapnya.
"Jangan sampai masyarakat semakin sulit menjelang bulan suci Ramadhan ini," imbuh Andre.
Terlebih, menurut Andre, masyarakat saat ini juga gelisah karena Peraturan Mendag (Permendag) soal harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng belum juga efektif. Ditambah lagi, sebut dia, muncul masalah soal kedelai hingga daging.
"Karena masyarakat sudah sangat gelisah sekarang, bahwa Permendag No: 06/2022, yang harusnya berlaku 1 Februari, itu sampai sekarang belum efektif untuk penyelesaian masalah minyak goreng. Ditambah ada masalah kedelai, cabai, daging dan lain-lain, yang sekarang mulai merangkak naik," kata Ketua DPD Gerindra Sumatra Barat itu. (OL-13)
Baca Juga: Pasar Murah di Sulsel, Sekejap 3.600 Liter Migor Terjual
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada cabai merah domba yang dijual Rp60 ribu per kilogram
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
JAWA Tengah merupakan produsen bawang terbesar di Indonesia, namun di berbagai daerah di provinsi ini harga bawang di tingkat eceran tertinggi dibandingkan dengan daerah lain
PARA petani di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diuntungkan oleh tingginya harga bawang merah. Selain bisa menutup ongkos produksi, mereka juga menikmati hasil dari musim panen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved