Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PT IOI Komitmen Lanjutkan Restrukturisasi Pembayaran kepada Kreditur

Mediaindonesia.com
14/2/2022 08:00
PT IOI Komitmen Lanjutkan Restrukturisasi Pembayaran kepada Kreditur
Willian Henley.(DOK Pribadi.)

PT IndoSterling Optima Investa (IOI) berkomitmen melanjutkan program restrukturisasi melalui pembayaran kepada para kreditur produk High Yield Promissory Notes (HYPN). Komitmen tersebut diperkuat juga dengan mulai membaiknya sentimen dan kepercayaan pasar terhadap kondisi keuangan IndoSterling Group seiring dengan komitmen investasi sebesar Rp600 miliar dari LDA Capital.

"Kami tetap komitmen untuk melanjutkan restrukturisasi yang sudah berjalan sejauh ini," kata Direktur IOI, Willian Henley, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/2/2022). William menjelaskan adanya penundaan pembayaran program restrukturisasi untuk periode Februari 2022 terjadi karena ada sejumlah faktor.

Salah satunya yaitu proses persidangan putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang telah memutuskan IOI bebas dari segala tuntutan pidana (onslag). "Kami tidak akan pernah lepas dan lari dari tanggung jawab. Putusan inkrah PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) akan tetap kami menjalankan dengan komitmen," ujarnya.

Terkait komitmen investasi dari LDA Capital senilai Rp600 miliar ke grup holding company PT IndoSterling Sarana Investa, William mengatakan, hal itu membuktikan masih kuatnya kepercayaan dari pihak investor terhadap masa depan IndoSterling Group dan anak-anak perusahaannya. "Dalam kondisi pemulihan ekonomi global pascapandemi covid-19 dan persoalan hukum yang harus saya hadapi, komitmen investasi dari LDA Capital menunjukkan kepercayaan pihak asing terhadap komitmen IndoSterling Group dalam menyelesaikan krisis yang dihadapi," tuturnya.

Dia menyebutkan komitmen memenuhi putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Sebagian besar kreditur sudah menerima pembayaran cicilan pertama sejak 1 Desember 2020 atau lebih cepat dari yang seharusnya 1 Maret 2021

"Memang belakangan ini ada terkendala beberapa hal. Tapi sekali lagi kami akan tetap menjalankan komitmen pembayaran tersebut sesuai dengan mekanisme PKPU yang sudah inkracht di Pengadilan Niaga di Pengadilan Negri Jakarta Pusat," ujarnya.

Secara terpisah, praktisi krisis komunikasi Firsan Nova dari Nexus Risk Mitigation & Stategic Communication menjelaskan komitmen investasi dari investor asing ke IndoSterling Group dalam jumlah yang tidak sedikit menunjukkan keberhasilan korporasi menangani krisis. "Ketika krisis dihadapi dan ditangani dengan bertanggung jawab oleh korporasi, kepercayaan yang sempat goyah akan kembali bahkan berlipat. Pada fase pascakrisis tersebut, IndoSterling Group memiliki kesempatan bertumbuh lebih besar," tuturnya.

 

Dalam pascakrisis, lanjutnya, komitmen korporasi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi menjadi poin utama bagi korporasi terlebih pada anak perusahaan yang sudah go-public karena tidak hanya memikirkan kepentingan pemegang saham atau shareholders. "Globalisasi membuat paradigma kepentingan korporasi berubah menjadi stakeholders, yakni pekerja, konsumen, suppliers, pemerintah, komunitas, dan shareholders. Hal itu tidak terlepas dari tuntutan masyarakat yang meminta tanggung jawab lebih besar dari organisasi tempat mereka bekerja, dari siapa mereka mengonsumsi barang atau jasa atau tempat mereka menanamkan dananya," paparnya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya