Pandemi Covid-19 masih Melanda, Laba Bersih Adira Finance Tetap Terjaga

Mediaindonesia.com
12/2/2022 09:15
Pandemi Covid-19 masih Melanda, Laba Bersih Adira Finance Tetap Terjaga
Ilustrasi(Dok.Adira finance)

PANDEMI covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat perekonomian global dan domestik dihadapkan berbagai tantangan. Di Indonesia, prospek pertumbuhan ekonomi yang diprediksi semula membaik, kemudian kembali dibayangi ketidakpastian sejak munculnya varian baru Delta di pertengahan  2021 sehingga menciptakan gelombang kedua pandemi.

Akibatnya pemerintah memperketat pembatasan mobilitas untuk mengendalikan penyebaran pandemi covid-19 dengan mengimplementasikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kuartal III/2021 sehingga mengganggu aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Meski begitu, pemulihan ekonomi di 2021 terus berlanjut dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,7%.

Baca juga: Dunia Usaha Komit Jalani Bisnis Berkelanjutan

Seiring pulihnya ekonomi, tekanan inflasi cenderung rendah di 2021. Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,9% (Y/Y). Tingkat inflasi yang relatif rendah ini menyebabkan Bank Indonesia untuk melanjutkan diterapkannya kebijakan moneter yang akomodatif sepanjang tahun 2021, sehingga hal ini mampu menopang perekonomian yang tengah dilanda Covid19. Selanjutnya, Ba nk Indonesia mempertahankan suku bunga 7-DRR sebesar 3,5% dan nilai tukar rupiah cenderung stabil sepanjang 2021.

Pada penghujung 2021, Pemerintah berhasil menekan penyebaran covid-19. Pemerintah juga menggiatkan pelaksanaan program vaksinasi secara agresif. Saat ini program vaksinasi di dalam negeri menargetkan 208 juta orang selesai divaksin pada pertengahan 2022. Dimulai dari Januari 2022, Pemerintah mendorong dilaksanakannya program vaksinasi dosis ketiga di tengah ancaman Omikron dan juga sebagai antisipasi kemungkinan kembali terjadinya mutasi virus di masa mendatang.

Ke depan, pemulihan ekonomi domestik diperkirakan terus berlanjut sejalan dengan keberhasilan penanganan covid-19, percepatan vaksinasi, aktivitas ekonomi yang terus meningkat, implementasi reformasi struktural dan prospek pertumbuhan ekonomi global. Kementerian Keuangan memperkirakan ekonomi domestik di 2022 tumbuh lebih tinggi menjadi 5,2% dan inflasi diperkirakan berada dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022. Meskipun demikian, ekspektasi pengetatan moneter di 2022 yang akan terjadi juga akan menjadi suatu tantangan bagi industri otomotif dan pembiayaan seiring dengan rencana The FED juga akan menaikkan suku bunga nya di 2022.

Seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi domestik, iklim dunia usaha pun ikut berangsur pulih, terutama setelah adanya relaksasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah pada triwulan keempat 2021. Penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru domestik berhasil meningkat signifikan masing-masing sebesar 67% y/y dan 38% y/y menjadi 887 ribu unit dan 5,1 juta unit.

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan industri otomotif di 2021, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp25,9 triliun, naik 39% y/y dibandingkan tahun lalu. Seluruh segmen mengalami kenaikan terutama pada segmen mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor baru. Sementara itu, Piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan tercatat masih menurun sebesar 8% y/y dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 40,4 triliun di 2021.

“Pada November 2021 lalu, Adira Finance meluncurkan Adiraku 2.0, yaitu versi terbaru dari aplikasi mobile adiraku, dengan dilengkapi dengan berbagai pengembangan fitur-fitur menarik untuk mempermudah akses terhadap seluruh layanan Adira Finance yang tersedia di kantor cabang, ke dalam perangkat smartphone. Pengembangan Adiraku 2.0 dilakukan seiring transformasi digital untuk memberikan pelayanan yang berfokus kepada pelanggan, serta menyediakan kemudahan dan kecepatan layanan kepada pelanggan,” kata Presiden Direktur, Hafid Hadeli.

Sepanjang 2021, Adira Finance memiliki ketersediaan likuiditas yang cukup untuk melunasi seluruh kewajiban keuangannya dan mendanai kebutuhan bisnisnya melalui penerimaan angsuran dari nasabah dan fasilitas sumber pendanaan yang tersedia. Perusahaan melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal (pinjaman bank dan obligasi). Per posisi Desember 2021, Pembiayaan Bersama mewakili 47% dari piutang yang dikelola.

“Adira Finance memperoleh kenaikan peringkat internasional oleh Lembaga Pemeringkat Moody’s dari Baa2/stable menjadi Baa1/stable pada akhir 2021. Peningkatan peringkat ini dapat berdampak positif dalam meningkatkan kepercayaan investor terhadap Adira Finance. Peringkat Internasional ini juga dapat mempermudah Perusahaan dalam mendapatkan akses pendanaan dari dalam dan luar negeri. Di samping itu, Adira Finance berhasil mempertahankan peringkat domestik dengan penilaian idAAA/Stable dari Lembaga pemeringkat dalam negeri Pefindo, dan peringkat BBB dari Lembaga Pemeringkat internasional Fitch Rating," kata  Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya