Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid berharap penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 yang ditetapkan pemerintah dapat tetap memastikan bergeraknya ekonomi.
Pasalnya, menurut dia selama pandemi covid-19 ini, 82,8% pelaku usaha sempat mengalami penurunan pendapatan, bahkan terdapat pengusaha yang mengalami gulung tikar.
"Karena itu Kadin berharap pemerintah memastikan agar ekonomi tetap bergerak, dengan melakukan pembatasan pergerakan orang dengan tepat," ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa (8/2).
Lebih lanjut, Arsjad menambahkan bahwa pergerakan dan pertumbuhan ekonomi akan berbanding lurus dengan pergerakan masyarakat.
Maka dari itu, dia menegaskan pemerintah harus terus mendorong kebijakan dan insentif yang membuat pertumbuhan ekonomi tetap terjaga secara seimbang.
Arsjad pun menilai memang kasus omicron meningkat dengan pesat saat ini, hal ini juga terjadi dikarenakan tracing masih tergolong rendah.
"Karena itu Kadin Indonesia merasa keputusan kenaikan level PPKM Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung Raya ke level 3 adalah tindakan yang tepat," ujar Arsjad.
Hingga kini, lanjut Arsjad, diketahui bahwa Indonesia berada di urutan keempat dunia dengan vaksin terbanyak. Sebanyak 63,16% populasi Indonesia telah mendapatkan vaksin lengkap yakni dosis 1 dan 2, serta 89,73% populasi telah mendapatkan vaksin dosis 1.
Menurutnya, pencapaian yang baik ini serta data yang memperlihatkan pesatnya pertumbuhan varian omikron yang tidak separah varian delta sebaiknya tidak membuat masyarakat lengah, karena hingga kini tracing masih tergolong rendah, karena itu penting untuk menerapkan kembali PPKM.
"PPKM ini baik gunanya, untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan, ketersediaan obat-obatan, tabung oksigen, kebutuhan dan ketersediaan fasilitas isolasi, dan juga kesiapan tenaga kesehatan," pungkasnya. (OL-12)