Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan bahwa terdapat kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan kedelai dalam negeri dengan produksi kedelai lokal.
Kebutuhan kedelai sampai saat ini mencapai 3 juta ton per tahun sedangkan produksi kedelai dalam negeri hanya mencapai 300 ribu ton per tahun.
Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia mengambil langkah impor kedelai guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Dulu tahun 1992 kebutuhan kedelai kita 2 juta ton," kata Aip.
Sekarang sudah 20 tahun naik menjadi 3 juta ton, sedangkan produksi kedelai lokal yang tadinya 2 juta ton, menurun terus sampai tahun 2021 hanya 300 ribu ton.
"Sehingga, kebutuhan kita yang tinggi menyebabkan impor kedelai mencapai 2,7 juta ton," ungka Aip dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (18/1).
Selain itu, Aip juga menambahkan bahwa harga jual kedelai yang murah menjadi permasalahan yang membuat petani lebih memilih menanam beras ketimbang kedelai.
Dia menggambarkan, jika petani memiliki tanah satu hektare dan ditanami kedelai, hanya dapat memproduksi 1,5-2 ton per hektare. Sementara itu, harga jual kedelai hanya mencapai Rp8.500 per kg, sehingga petani hanya dapat menghasilkan Rp7 juta per satu hektare.
"Kalau padi itu bisa produksi 5-6 ton per satu hektare tanah. Kalau harga beras itu Rp10 ribu per kg, petani bisa dapat Rp60 juta satu kali tanam dengan jangka waktu tanam antara padi dan kedelai yang sama. Jadi lebih menguntungkan tanam padi, jagung, cabai dan komoditas lainnya dibandingkan tanam kedelai," ujar Aip.
Lebih lanjut, Aip menambahkan bahwa kedelai lokal sebetulnya memiliki kualitas yang lebih tinggi jika dibandingkan kedelai impor. Namun, kedelai impor dikatakan telah memiliki standarisasi yang justru menjadi kelebihan jika dibandingkan dengan kedelai lokal.
"Kedelai impor itu sudah bersih dan punya standarisasi. Kalau kedelai lokal itu kadang ada yang masih ada daunnya, tanahnya dan membuat kita para pengrajin tempe dan tahu harus membersihkan terlebih dahulu," ucap Aip.
"Ini juga yang membuat harga jual kedelai lokal lebih murah dibandingkan kedelai impor karena tidak ada standarisasi," tuturnya.
"Harga kedelai impor itu bisa sampai Rp10.500 per kg dari importir. Ini di Jakarta, kalau di daerah bisa lebih tinggi harganya. Sedangkan harga kedelai lokal hanya Rp7 ribu per kg maksimal karena kita harus bersihkan lagi dan takarannya bisa sampai kurang dari 1 kg kalau sudah dibersihkan," ujar Aip.
Aip menegaskan bahwa pihaknya selalu membutuhkan kedelai setiap harinya untuk memenuhi produksi tempe dan tahu. Maka dari itu, pemilihan kedelai impor menjadi solusi bagi pihaknya karena stok kedelai lokal yang tidak selalu ada ketika dibutuhkan. (Des/OL-09)
Melalui local craftmanship, pembuatan sepatu lokal tidak hanya manjadi bisnis, tapi juga merupakan bagian penting dari pemberdayaan lokal, warisan budaya, dan identitas.
Sejak 2011, ia sudah mempercayai GB Sanitaryware sebagai penunjang sanitary rumahnya.
Seiring berkembangnya zaman, kesadaran masyarakat pun semakin meningkat atas pentingnya konsumsi buah dan sayur yang tidak hanya sehat tapi juga berkualitas baik.
Berawal dari kesadaran diri sendiri untuk menjaga lingkungan dengan lebih baik, Betry Agrisa akhirnya tercemplung ke dalam dunia bisnis yang menjanjikan.
Lot Butter brand bakery asal kota Bandung telah memiliki 4 gerai di Bandung dan Jakarta
SEJAK didirikan pada tahun 1974 lalu, Nova telah menjadi salah satu produsen pakaian bayi dan anak terkemuka di Indonesia.
Indikator koperasi tidak aktif yakni tidak rutin melaksanakan rapat anggota tahunan
Selain menggelar rapat anggota tahunan, Kopensi STP Bandung juga melaksanakan pemilihan pengurus koperasi periode 2024-2026
Sampai saat ini jumlah koperasi yang aktif terdata sekitar 390 unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 koperasi dinyatakan sehat.
PDI Perjuangan merekomendasikan Ono Surono sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat yang akan bertarung di Pilkada 2024.
Di masa yang serba digital ini, mahasiswa harus memiliki inovasi untuk lebih memajukan koperasi
Dengan omzet dan aset yang dimiliki koperasi, masyarakat bisa memanfaatkannya dan jangan lagi meminjam ke pinjaman online
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved