Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

IHSG Naik 10,4% Sepanjang 2021

Fetry Wuryasti
30/12/2021 14:23
IHSG Naik 10,4% Sepanjang 2021
Pekerja membersihkan papan digital perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Sepanjang tahun 2021, pasar modal Indonesia menorehkan sejumlah pencapaian yang positif meski masih dihadapkan pada situasi Pandemi Covid-19.

Aktivitas pasar modal sepanjang tahun 2021 bertumbuh secara positif, tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 6.600,68 pada tanggal 29 Desember 2021, meningkat 10,4 persen dari posisi Desember 2020.

"Pertumbuhan IHSG sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021, melampaui IHSG sebelum terjadinya pandemi," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Bapak Inarno Djajadi, Kamis (30/12).

Kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni Rp6.970 triliun.

Sementara itu, aktivitas Perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata – Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat di angka Rp13,39 triliun atau naik lebih dari 45 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp9,2 triliun.

Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,29 juta kali transaksi, naik 91 persen dibandingkan akhir tahun 2020 dan merupakan nilai tertinggi, dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang tiga tahun terakhir.

Baca juga: Akhir Tahun Saham Asia Lesu Dibayangi Penyebaran Omikron

Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang mencapai 20,6 miliar saham, naik lebih dari 80 persen dibandingkan akhir tahun lalu.

Tahun 2021 turut diramaikan oleh minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal. Hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga sebanyak

766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI.

"Total fund raised IPO saham mencapai Rp62,61 triliun, naik 1.022,35 persen dibandingkan dengan tahun 2020 dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia," kata Inarno.

Indonesia masih menjadi Bursa dengan jumlah IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2019.

Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor, dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020.

"Jumlah ini meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun 2017," kata Inarno.

Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 – 2012) atau rentang usia kurang dari sama dengan 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).

"Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen," kata Inarno.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya