Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Bank Neo Commerce Catatkan Sejumlah Peningkatan Kinerja pada 2021

Ihfa Firdausya
29/12/2021 21:40
Bank Neo Commerce Catatkan Sejumlah Peningkatan Kinerja pada 2021
Jajaran direksi BNC (kiri ke kanan), Ricko Irwanto, Tjandra Gunawan, dan Aditya W Windarwo, dalam acara Public Expose, Rabu (29/12).(MI/Ihfa)

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menyelenggarakan Public Expose pada penutupan tahun ini. Pada Public Expose tersebut, perseroan memaparkan berbagai capaian penting. Di antaranya mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 400% hingga 679 juta saham atau setara Rp882,5 miliar pada Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) V pada awal Desember 2021.

Pada laporan keuangan kuartal III 2021, BNC mencatatkan peningkatan 49,16% dari sisi aset per September 2021 (year to date/ytd), dan peningkatan 69,3% untuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK).

"Kinerja kami terjadi peningkatan. Per hari ini, posisi total aset kami di atas Rp10,5 triliun, jadi bisa dibilang nyaris dobel dari akhir tahun lalu. Sementara DPK per hari ini di kisaran Rp9-10 triliun," ungkap Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan dalam acara Public Expose di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (29/12).

Di samping itu, perseroan juga mencatat kerugian bersih Rp264 miliar. Sebagian besar digunakan dan dialokasikan ke berbagai bentuk investasi, antara lain pada investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia, serta promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital.

Tjandra menyebut BNC juga mencatatkan berbagai pencapaian penting di  2021 ini. Antara lain menjadi bank digital dengan jumlah nasabah terbanyak yakni 12,7 juta.

Aplikasi neobank juga telah diunduh lebih dari 18 juta kali sejak diluncurkan akhir Maret lalu dan menjadi aplikasi paling populer di Google PlayStore dan AppStore di Oktober. Selain itu, NBC secara berkelanjutan memberikan berbagai inovasi pada layanan perbankan dengan menyajikan produk-produk unggulan pada tabungan Neo Now dengan bunga 6% per tahun dan deposito Neo Wow dengan bunga hingga 8% per tahun.


Baca juga: MDLN Lepas 33% Kepemilikan Saham di Astra Modern Land


Adapun harga saham BBYB kini seharga Rp2.740 per penutupan 28 Desember. Angka tersebut mencatat peningkatan 2.454% jika dibandingkan dengan awal 2021.

Tjandra juga memberikan gambaran beberapa langkah strategis dan target pencapaian perusahaan di 2022 mendatang. Setelah berhasil menggaet 12,7 juta nasabah dalam waktu kurang dari 10 bulan, tahun depan perseroan menargetkan meraih 20 juta nasabah baru.

Pada sisi corporate action, katanya, perusahaan akan melakukan penambahan modal. "Kita ada HMETD lagi yang ke-6. Rencananya di kuartal pertama (2022). Rencananya dobel dari angka sebelumnya, yaitu Rp5 triliun," ujar Tjandra.

"Kami melakukan right issue karena sejalan dengan pertumbuhan bisnis kami. Jadi kami memprediksi di 2022 dan 2023 akan terjadi lebih masif lagi proses digitalisasi di Indonesia," pungkasnya.

Pada hari ini, BNC juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam RUPS tersebut, BNC memperkuat jajaran direksi dengan bergabungnya Ricko Irwanto sebagai Direktur Risiko dan Kepatuhan, menggantikan Hardono Budi Prasetya yang telah berpulang pada 30 Juni silam.

Sebagaimana diberitakan, BNC, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia. Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB).

Pada 2020, BNC bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya BNC menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). (S-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya