Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKONOM Center for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar B. Hirawan menilai, proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah di triwulan IV 2021 yang berkisar 5% hingga 6% memungkinkan untuk tercapai. Pasalnya perekonomian terus membaik seiring terkendalinya pandemi covid-19.
"Dengan tren positif harga komoditas dunia dan tidak adanya penerapan PPKM selama bulan Oktober-Desember 2021 menurut saya wajar jika pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5-6% (yoy) di triwulan IV 2021," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (29/12).
Fajar bilang, Indonesia memiliki modal untuk memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi di triwulan IV 2021. Sebab, pada triwulan III ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di angka 3,51% (yoy), kendati terjadi pembatasan mobilitas secara ketat.
Hal itu menurutnya menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di triwulan IV. Belum lagi kinerja perdagangan Indonesia masih mumpuni untuk menambal kinerja perekobomian nasional.
"Secara keseluruhan, saya masih optimistis Indonesia tumbuh di kisaran 4,5-5,5% (yoy) di tahun 2021," tutur Fajar.
Dia bilang, dari sisi pengeluaran, peranan ekspor akan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi di triwulan IV. Itu juga akan diikuti dengan bertumbuhnya konsumsi rumah tangga, mengingat di triwulan IV tak ada pembatasan mobilitas secara ketat.
"Jika dilihat dari perspektif sektoral, sektor perdagangan eceran (ritel) menurut saya akan tumbuh tinggi di tengah momentum nataru yang mendorong masyarakat berbelanja," pungkas Fajar.
Baca juga: Perlambatan Ekonomi Tiongkok Semakin Nyata
Diketahui sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menuturkan, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan IV 2021 lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Dia bilang, pengambil kebijakan memproyeksikan pertumbuhan berada di kisaran 5% hingga 6%.
"Di triwulan IV pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berada di antara 5% hingga 6%," ujar Iskandar kepada Media Indonesia, Selasa (28/12) malam.
Perkiraan tersebut dilandasi pada efektivitas pengendalian pandemi covid-19 dan laju pemulihan ekonomi nasional yang kian terakselerasi dari waktu ke waktu. Terkendalinya pandemi menimbulkan kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas dan menggerakkan roda perekonomian nasional. (A-2)
Kerja sama strategis ini merupakan langkah jitu untuk memperluas jangkauan pasar.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Untuk tahun 2024, perusahaan menetapkan target pertumbuhan sebesar 59%, dengan pendapatan yang diharapkan mencapai Rp 222 miliar dan laba bersih sebesar Rp 18.2 miliar.
Inovasi dan kolaborasi jadi kunci utama dalam transformasi perusahaan selama sepuluh tahun terakhir,
Kebijakan Ekonomi sepanjang tahun 2022 dinilai sudah berada dijalan yang tepat - on right track. Walaupun tidak sedikit tantangan dan pekerjaan rumah harus dituntaskan.
PT Permodalan Nasional Madani atau PNM berpartisipasi dalam kegiatan ‘CEO Talk’ BRI, Pegadaian, dan PNM.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved