Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tekan Biaya Produksi, Mentan Ingin Alsintan Berbasis Listrik Diterapkan Petani di Seluruh Indonesia

Sumantri
21/12/2021 19:38
Tekan Biaya Produksi, Mentan Ingin Alsintan Berbasis Listrik Diterapkan Petani di Seluruh Indonesia
Mentan Syahrul Yasin Limpo(MI/Lina Herlina)

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan alat mesin pertanian (alsintan) berbasis listrik, yang merupakan inovasi teknologi PT PLN, dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. Pasalnya, tambah dia, alsintan berbasis listrik tersebut mampu mengefisiensi biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam budidaya pertanian mereka.

"Penggunaan listrik ini mampu mengefisiensi semua pergerakan pertanian yang telah diukur oleh teman-teman PLN dan Litbang Pertanian. Karenanya Kita berharap agar alsintan tersebut dapat digunakan, mengingat biaya operasionalnya lebih murah ketimbang menggunakan BBM seperti selama ini," kata Mentan saat acara 'Pengenalan Inovasi Alsintan Berbasis Listrik dari PLN dan Pemberian Apresiasi JICA' di Balai Besar Mekanisasi Pertanian (BB Mektan), Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (21/12).

Lebih jauh Mentan menjelaskan, alsintan berbasis listrik itu juga cukup baik dalam menghadapi perubahan iklim yang tak menentu. Selain itu juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca sebagaimana yang menjadi konsentrasi masyarakat internasional.

Baca Juga: Figur Milenial, Penerus Bisnis Pertanian Terbukti Handal Tingkatkan Perekonomian Bangsa

"Ini adalah langkah untuk menghadirkan pertanian agar emisi yang dihasilkan dari lahan pertanian bisa dikurangi. Tentu clean energy melalui listrik ini sesuatu yang pasti dan tentu pertanian ke depan akan menuju kepada efesiensi dan clean energy," katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, apa yang dihasilkan oleh PT PLN merupakan bagian untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

"Dengan kerja sama ini nanti kita akan terapkan di seluruh Indonesia. Jadi tidak hanya listrik dengan biodiesel, tenaga angin, tenaga matahari, perintah Bapak Presiden kepada kami jajaran Kementerian Pertanian, inovasi harus menjadi jawaban dari kebutuhan pertanian hari ini menghadapi perubahan iklim," papar Ali.

Sebagai Presiden G-20, kata dia, Presiden Jokowi pasti menginginkan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang bisa diterapkan di semua sektor, khususnya pertanian. "Kami mengantisipasi bersama PLN untuk bisa melangkah lebih baik lagi sesuai prototipe yang ada. Kerja sama PLN dengan Litbang Kementerian Pertanian menjadi sangat penting," tutur dia.

Baca Juga: Mentan SYL Perkuat Pengembangan Hingga Hilirisasi Komoditas Hortikultura

Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Yuddy Setyo Wicaksono menambahkan, pada era saat ini, inovasi teknologi menjadi kunci bagi pertanian untuk tumbuh dan berkembang. "Kami mendorong modernisasi pertanian dalam penggunaan teknologi tepat guna," kata Yuddy.

Dikatakannya, inovasi yang dilakukan PLN saat ini merupakan program kolaboratif. "Green farming yang ingin kami tuju, karena tidak menghasilkan polusi. Traktor tangan listrik ini diharapkan mengurangi biaya produksi, karena biayanya lebih kecil dibanding pembelian energi fosil," papar dia.

Baginya, inovasi alsintan ini diperlukan sebagai trigger untuk dapat mengembangkan produk berbasis listrik. (SM/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya