Pembiayaan Alat Berat Diinilai masih Menjanjikan Pascapandemi

Mediaindonesia.com
17/12/2021 17:25
Pembiayaan Alat Berat Diinilai masih Menjanjikan Pascapandemi
Public expose PT Intan Baruprana Finance (IBF) Tbk lewat zoom, Jumat (17/12/2021).(Dok. Pribadi)

PEMBIAYAAN alat berat dinilai masih menjanjikan pascapandemi covid-19 dan dapat meningkatkan kinerja industri serta profitabilitas. Tidak hanya itu, permintaan produk tambang seperti batubara, nikel, tembaga, dan penjualan alat-alat berat nasional diprediksi bakal meningkat tahun depan.

Direktur Keuangan PT Intan Baruprana Finance (IBF) Tbk Alexander Reyza mengatakan, pasar alat berat masih memiliki potensi besar pada 2022. Oleh karena itu, pihaknya akan tetap fokus pada pembiayaan produk alat berat dengan membidik sektor industri pertambangan, konstruksi, perkebunan, dan logistik.

Baca juga: Sah, Patimban Dikelola Konsorsium PPI dan Toyota Tshusho

"IBF akan tetap fokus pada pembiayaan produk alat berat dengan dukungan grup usaha PT Intraco Penta Tbk yang sudah berpengalaman lebih dari 50 tahun," kata Alexander dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (17/12/2021).

Menurutnya, Tahun 2022 merupakan babak baru untuk semua industri termasuk IBF karena pandemi covid-19 diharapkan segera selesai. Perseroan pun optimistis mendapatkan sumber pendanaan baru dari calon investor strategis sehingga berdampak pula terhadap perbaikan kondisi keuangan IBF.

“Kami tengah menyusun langkah strategis yang akan dilakukan pada 2022 yaitu menggandeng investor baru untuk memperkuat struktur permodalan IBF. Pendanaan baru dari calon investor diharapkan selesai pada akhir 2022," lanjut dia.

Sampai dengan 30 September 2021, Perseroan mencatat total aset sebesar Rp784,3 miliar atau turun 10,51 % dari akhir Tahun 2020. Total piutang pembiayaan (netto) dalam bentuk pembiayaan investasi, modal kerja, pembiayaan multiguna dan pembiayaan yang berbasis syariah tercatat Rp406,9 miliar.

"Dengan adanya sumber pendanaan baru, IBF dapat kembali memberikan fasilitas pembiayaan baru serta melakukan kerja sama pabrikan alat-alat berat untuk mencapai target penyaluran fasilitas pembiayaan baru dan rasio-rasio keuangan terkait permodalan yang disyaratkan oleh OJK," ungkap dia.

Direktur Utama IBF Carolina Dina Rusdiana menambahkan, dana yang diperoleh dari investor akan digunakan untuk memberikan fasilitas pembiayaan baru kepada calon debitur yang bekerja pada sektor-sektor industri potensial, seperti tambang, infrastruktur, perkebunan, kurir atau logisitik. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya