Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lokomotif dan Mitra dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

Gana Buana
16/12/2021 18:15
Lokomotif dan Mitra dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
Deretan gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (12/7/2021).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

SOSIALISASI pemulihan ekonomi nasional (PEN) masih terus dilakukan. Kali ini, Kabupaten Nganjuk (Jawa Timur) dengan sektor pertanian jadi sasaran sosialisasi tentang PEN.

Anggota Komisi VI DPR-RI sekaligus ketua DPD PAN Kabupaten Nganjuk Abdul Hakim Bafagih mengatakan, salah satu pemulihan ekonomi yang ingin didorong olehnya adalah terkait dengan pemulihan ekonomi pertanian. Anggota DPR yang membidangi Komisi BUMN ini menyatakan, BUMN harus menjadi lokomotif sekaligus mitra dalam membangun ekonomi masyarakat.

“Pandemi covid-19 telah memukul ekonomi masyarakat, banyak usaha hancur karena pandemi ini. Karena itu, BUMN memiliki tanggung jawab besar ikut turut serta dalam pemulihan ini. Kami akan mendorong BUMN agar terlibat aktif dalam pemulihan ekonomi masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (16/12).

Menurut dia, jika sebelumnya BUMN terlibat dalam upaya pencegahan dan penularan virus, maka setelah pandemi ini BUMN harus menjadi pilar kebangkitan ekonomi. Ia pun memberikan respon cepat atas usulan aspirasi masyarakat petani tersebut.

Ketua Buruh Tani Nelayan Nu'man Iskandar menyampaikan, pangan adalah kunci dalam pemulihan ekonomi ini. Karena itu, konsep pembangunan pertanian yang dilaksanakan harus berbasis kedaulatan dan kemandirian.

“Ada banyak konsep pembangunan kemandirian, tapi praktiknya justru sebaliknya, justru dilaksanakan agar petani memiliki ketergantungan,” kata dia.

Baca juga: ASEAN Ajak G7 Percepat Pemulihan Sosial Ekonomi yang Berkesinambungan

Tenaga Ahli Anggota DPR ini juga menyampaikan, bahwa harus ada transformasi dalam pemberdayaan petani ini. Tanpa ada transformasi, pemberdayaan masyarakat adalah hanya jargon tanpa isi.

“Untuk itu, kemandirian ini yang akan menjadi ujung tombak dalam pemulihan ekonomi,” lanjutnya,

Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (APKAI) Fajar Sasora, menyampaikan, budidaya kakao merupakan salah satu pilar pertanian yang bisa diharapkan. Apalagi menurutnya banyak warga di Nganjuk ini menggarap lahan Perhutani.

“Ini menjadi peluang besar dalam membangun ekonomi dibidang pertanian. Kebutuhan kakao dalam negeri sangat tinggi, pasar eksport sangat terbuka lebar,” ungkap Fajar.

Menurut dia, pada saat penanaman awal, saat awal ketika kakao belum berproduksi, kakao bisa ditumpangsarikan dengan tanaman lain. Jadi masyarakat tidak perlu takut tidak mendapatkan hasil pertanian pada saat awal apabila nanti dilaksanakan penanaman kakao nanti.

“Petani tidak perlu takut jika produknya nanti tidak dibeli, asosiasi kakao Indonesia akan membeli secara keseluruhan hasil kakao dari petani. Tentu juga dengan harga yang menyejahterakan petani. Menurutnya, kebangkitan ekonomi petani akan bangkit jika petani sejahtera. Dan hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tandas dia. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya