Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
HARGA eceran minyak goreng di sejumlah pasar tradisional dan toko di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjelang natal dan tahun baru (nataru). Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sikka, Yoseph Benyamin, kepada mediaindonesia, Selasa (7/12).
Dikatakan Benyamin bahwa berdasarkan data di lapangan yang dihimpun dinasnya mencatat kenaikan harga minyak goreng ini sangat variatif. Hal ini tergantung dari merek. Misalnya, minyak goreng merk Sania, ukuran 2 liter sebelumnya dijual dengan harga Rp30 ribu, sekarang sudah naik menjadi Rp39.500.
Baca juga: Perusahaan Teknologi di Digital Hub BSD City Masuk BEI
Kemudian, minyak goreng merk Revil. Yang mana, Revil ukuran 500 mililiter satu dos sebelumnya seharga Rp220 ribu, naik menjadi Rp240 ribu. Revil ukuran 250 mililiter satu dos sebelumnya seharga Rp220 ribu naik menjadi Rp240 ribu. Sedangkan Revil ukuran 1 liter sebelumnya dari Rp17 ribu naik menjadi Rp19 ribu.
Selanjutnya, minyak goreng merek Bimoli yang mana, Bimoli ukuran 5 liter, dari Rp80 ribu naik menjadi Rp95 ribu. Bimoli 2 liter, Rp30 ribu naik menjadi Rp39 ribu, Bimoli ukuran 1 liter untuk satu dos, dari Rp182 ribu naik ke Rp230 ribu. Sedangkan, Bimoli ukuran 250 mililiter sebelumnya Rp220 ribu naik menjadi Rp240 ribu.
"Berdasarkan data terakhir hari ini, harga minyak goreng di Kabupaten Sikka mengalami kenaikan yang signifikan jelang natal dan tahun baru," ujar dia.
Meski begitu, ia pun mengaku harga sembako lainnya di Kabupaten Sikka cenderung stabil. Berdasarkan data lapangan tidak ada lonjakan harga yang signifikan.
"Hanya minyak goreng yang sedikit mengalami kenaikan, sedangkan lainnya cenderung stabil," kata Yoseph Benyamin ini.
Untuk antisipasi lonjakan harga sembako lainnya, kata dia, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Bulog Cabang Maumere untuk membuka kios di Pasar Alok Maumere.
"Saat ini Bulog sudah membuka kios di Pasar Alok yang diberi nama "Toko Pangan Kita" yang menjual sembako dengan harga standar. Ini kerja sama dinas bersama Bulog Cabang Maumere," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran "Toko Pangan Kita" di Pasar Alok adalah untuk menjaga kestabilan harga sembako di pasaran.
"Toko Pangan Kita" sebagai pilihan masyarakat apabila terjadi kenaikan harga sembako dari distributor," tutup dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Komersial Bulog Cabang Maumere, Dwi Cahyo Prasetyo mengatakan, berdasarkan hasil survei pasar ditemukan adanya kenaikan harga minyak goreng yang cukup signifikan.
Karena itu, kata dia bahwa Bulog bertanggung jawab untuk menstabilkan harga sehingga membuka toko di Pasar Alok serta beberapa pasar tradisional harian lainnya di Kabupaten Sikka.
"Melihat kenaikan harga minyak goreng di pasaran, Bulog bekerja sama pemerintah membangun toko yang diberi nama "Toko Pangan Kita" di Pasar Alok Maumere," kata Cahyo
Tujuan utama dari kehadiran "Toko Pangan Kita", ungkap dia lagi, di pasar pasar harian di Kabupaten Sikka adalah untuk stabilisasi harga dan membantu menjangkau daya beli masyarakat dengan harga yang stabil.
"Daftar barang yang dijual di Toko Pangan Kita milik Bulog Cabang Maumere adalah, Beras Medium seharga Rp 9.000 per kilogram. Sedangkan minyak goreng seharga Rp 15.000 per liter dan gula pasir dengan harga Rp 12.500 per kilogram. Tujuan ini sebenarnya untuk stabilisasi harga jelang natal dan tahun baru," pungkas dia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved