Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SAHAM anak usaha PT Telkom Tbk yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL/Mitratel) layak untuk dikoleksi karena memiliki potensi untuk mencapai harga Rp1.150.
Target tersebut 43,75% di atas harga intial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebesar Rp800 per saham.
Saat ini saham MTEL diperdagangkan di bawah harga IPO yakni di kisaran Rp785-795.
Mohammad Fakhrus Arifin dan Pandu Anugrah, analis pasar modal PT BCA Sekuritas, Jakarta, dalam laporan riset (02/12), mengemukakan pendapatan MTEL meningkat 16,13%. dari Rp5,33 triliun menjadi Rp6,19 triliun pada 2020. Laba operasional MTEL mengalami pertumbuhan 27%, dari Rp1,33 triliun menjadi Rp1,69 triliun pada 2020.
EBITDA MTEL juga tumbuh 58,55% menjadi Rp4,17 triliun pada 2020, dari Rp2,63 triliun pada 2019. “Adapun laba bersih MTEL naik sebesar 11,77%, dari Rp637 miliar pada 2019 menjadi Rp712 miliar pada 2020,” kata kedua analis itu.
Kedua analis itu juga memperkirakan pendapatan MTEL pada tahun 2022 sebesar Rp8,45 triliun, lebih tinggi sebesar 19,69%, dari perkiraan pendapatan tahun 2021 sebesar Rp7,06 triliun.
"Laba bersih MTEL, kami perkirakan naik 51,90% menjadi Rp2,40 triliun pada 2022, dari perkiraan laba sebesar Rp1,58 triliun pada 2021," ungkap kedua analis itu.
Ke depan, MTEL masih memiliki prospek cerah, mengingat bisnis infrastruktur telekomunikasi yang besar. Dengan besarnya perkembangan industri telekomunikasi yang didukung masifnya bisnis digital, pertumbuhan penyewaan menara di luar Jawa akan tinggi ke depannya. Apalagi, adanya keinginan operator untuk memperluas jangkauan. (RO/E-1)
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan dengan 2024 yang melampaui target perseroan sebesar Rp360 miliar.
Implementasi Good Corporate Governmen turut berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
PT OCBC Sekuritas Indonesia, anak perusahaan dari OCBC Bank meraih penerima penghargaan The Most Trusted Broker Winner 2024.
Langkah tersebut menindaklanjuti kasus pemecatan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga menerima gratifikasi untuk memuluskan emiten agar bisa melantai di bursa.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Public Expose Live pada 26-30 Agustus 2024. Sebanyak 44 perusahaan tercatat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved