Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DALAM mewujudkan transisi energi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya pemakaian teknologi hijau di berbagai sektor usaha guna menekan emisi karbon.
Teknologi hijau merupakan teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup sekitar. Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emission atau karbon netral di 2060 atau bisa lebih cepat.
"Dalam transisi kuncinya adalah bekerja maksimal dengan teknologi hijau sehingga produk yang dihasilkan ramah lingkungan. Teknologi hijau (harus) jadi bagian yang diterapkan di proyek-proyek strategis," ungkapnya dalam 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021), di Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (30/11).
Baca juga: APRIL Group Catatkan Kemajuan Realisasi Komitmen Berkelanjutan 2030
Dia menuturkan, beberapa kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah dalam pemakaian teknologi hijau misalnya, pengembangan penerapan kebijakan mandatory biodiesel 30% (B30) hingga B100. Kemudian, pemakaian bioavtur serta penggunaan teknologi ramah lingkungan sektor transportasi dan industri.
Hal penting lain, lanjut Menko Perekonomian adalah komitmen pemerintah dan stakeholder dalam transisi energi ialah mengarah pada peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Namun, dia menegaskan, penggunaan minyak dan gas bumi juga masid dibutuhkan dalam menopang energi primer.
"Tetapi, tetap membutuhkan minyak dan gas bumi sebagai sumber energi dan bahan baku utama. Gas sebagai sumber daya energi yang emisi rendah tentu memberikan peran untuk menggantikan energi fosil," jelasnya.
Persiapan matang dalam transisi energi perlu dilakukan agar Indonesia bisa mendukung petumbuhan ekonomi dengan ketersediaan energi dengan harga terjangkau, tambahnya.
Misalnya, pada tahun lalu Kementerian ESDM disebut telah memberikan dukungan untuk harga gas kepada industri lebih kompetitif.
"Sehingga banyak sektor hilir yang mampu bersaing dan ekspor produk. Kebijakan tersebut perlu diapresiasi sehingga gilir dari kegiatan hulu migas terus berkembang," pungkasnya. (OL-1)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan selama negosiasi berlangsung, implementasi tarif tersebut msih di-pause alias ditunda.
Dipimpin Menko Airlangga, delegasi Indonesia bertemu pejabat AS bahas tarif, ekonomi digital, dan kerja sama mineral kritis.
Presiden Prabowo dan Menko Airlangga hadiri KTT BRICS 2025, dorong multilateralisme, reformasi global, dan perkuat kerja sama negara Global South.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbang ke Washington DC dari Rio de Janeiro.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
pemimpin negara anggota BRICS, termasuk Presiden Prabowo Subianto, menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang tertuang dalam Leaders' Declaration
Dilakukan penambahan dua titik operasional baru, tepatnya di Integrated Terminal Panjang, Provinsi Lampung dan Fuel Terminal Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG).
PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha MMS Solution dan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI), resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto memproyeksikan Indonesia bakal swasembada energi dalam waktu lima tahun mendatang.
Ketahanan energi merupakan salah satu prioritas utama dalam visi pembangunan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved