Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Prancis Siapkan Rp8,3 Triliun untuk Program Transisi Energi Indonesia

Insi Nantika Jelita
25/11/2021 12:52
Prancis Siapkan Rp8,3 Triliun untuk Program Transisi Energi Indonesia
Penandatangan LoI antara Indonesia dna Prancis mengenai transisi energi.(MI/Dok Kemenko Marves)

PEMERINTAH Indonesia dan Prancis menandatangani Letter of Intent (LoI) mengenai kerja sama percepatan transisi energi di Indonesia untuk meningkatkan kemitraan dan berbagai program strategis sektor energi di Indonesia, terutama soal energi baru terbarukan (EBT), Rabu (24/11).

Melalui Badan Perancis Bagi Pembangunan (AFD), disiapkan dana 520 juta euro atau sekitar Rp8,3 triliun untuk instrumen finansial termasuk bantuan teknis dalam mendukung percepatan transisi energi Indonesia.

Usai ditandatanganinya LoI ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian yakin akan banyak perusahaan Prancis yang ingin melakukan investasi di Indonesia terutama dalam bidang baterai mobil listrik.

Baca juga: Kementan Siapkan Strategi Program Aksi demi Memajukan Dunia Pertanian

“Transformasi dan inovasi teknologi dalam bidang energi sangat penting dan untuk itu investasi dalam dua bidang ini (EBT dan kesehatan) akan kami lakukan di Indonesia," jelasnya dalam rilis resmi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kamis (25/11).

Pihaknya juga mengapresiasi capaian Indonesia di bawah kepemimpinan Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam menangani covid-19 di tingkat nasional dan berbagai strategi program di bidang energi.

"Saya sangat mengapresiasi keseriusan Indonesia yang terus melakukan transisi energi, misalnya mengganti sumber energi fosil seperti batubara menjadi energi listrik berbasis teknologi bersih. Saya rasa Prancis bisa ikut ambil bagian dalam percepat transformasi ini," tambahnya.

Menko Marves Luhut pun menyambut positif Lol tersebut guna mendukung penuh kerja sama transisi energi di Indonesia dalam menurunkan emisi karbon.

"Kerja sama antara kedua negara penting bukan hanya di sektor energi namun juga sektor ekonomi, kesehatan, industri IT, pertahanan, kemaritiman, dan lingkungan," ujarnya.

LoI ini akan memuat skema pinjaman konsesi pengembangan kebijakan Sustainable and Inclusive Energy Programme. Kemudian, pinjaman konsesi kepada PLN untuk proyek transmisi dan distribusi, hibah untuk tenaga ahli dan studi kelayakan, termasuk kredit kepada bank milik negara untuk proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro dan energi terbarukan lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi dari Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo menyatakan, pemerintah akan membuka akses Prancis untuk berinvestasi di berbagai proyek prioritas energi terbarukan. Selain itu, dia menyatakan agar Prancis menyiapkan pembiayaan inovatif bersama mitra lokal di Indonesia.

Penandatanganan ini disaksikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian. LoI ditandatangani oleh Duta Besar Perancis Olivier Chambard, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo, Country Director Agence Française de Développement Emmanuel Baudran, dan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifli Zaini. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik