Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

10 Bulan, Ekspor Produk Perikanan Capai Rp85 Triliun

Insi Nantika Jelita
25/11/2021 09:00
10 Bulan, Ekspor Produk Perikanan Capai Rp85 Triliun
Udang(Antara Foto Moch Asim)

Nilai ekspor produk perikanan Indonesia tercatat mencapai US$4,56 miliar atau sekitar Rp65 triliun dari Januari hingga Oktober 2021, naik 6,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut, komoditas ekspor utama meliputi udang (40%), tuna-cakalang-tongkol (13%), rajungan-kepiting (11%), cumi-sotong-gurita (10%), dan rumput laut (6%).

Sebanyak 40 ton daging rajungan asal Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menembus pasar Amerika Utara, Rabu (24/11). Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan rajungan-kepiting menjadi salah satu komoditas ekspor perikanan utama Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa bahwa pasar rajungan-kepiting global masih terbuka dan tumbuh positif," ujarnya dalam keterangan resmi saat melepas ekspor dari Aruna Crab di kawasan industri Safe n Lock, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/11).

Adapun negara importir utama rajungan-kepiting global di 2020 adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan Kanada, di mana market share Indonesia terhadap masing-masing negara tersebut baru mencapai 11,9%, 5%, 17%, 0,1% dan 4,7%.

KKP pun mengapresiasi munculnya eksportir rajungan Aruna Crab ke pasar Kanada yang merupakan salah satu importir Rajungan-Kepiting utama dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut Aruna Crab, yang mengekspor 40 ton anjungan itu, akan meramaikan pasar internasional. Menurutnya, kegiatan pelepasan ekspor ini menunjukkan komitmen untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan ke mancanegara.

Aruna memperkirakan potensi permintaan yang berkelanjutan dari pasar Amerika Utara senilai US$800 ribu setiap bulannya.

Dalam proses produksinya, perusahaan itu melibatkan pasokan dari nelayan dan masyarakat pesisir. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya