Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

IPO Mitratel, Harga Terkoreksi hingga 3,12%

Mediaindonesia.com
22/11/2021 12:35
IPO Mitratel, Harga Terkoreksi hingga 3,12%
Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia.(Antara/Reno Esnir)

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi tercatat di  Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MTEL. Pada pergerakannya, saham dibuka pada level 850 (+6,25%) dari harga yang dicanangkan yaitu 800.

Kemudian MTEL sempat menyentuh level 890 (+11,26%), dan meluncur jatuh di level 775 (-3,12%). Saham terpantau bergerak di kisaran 785 (-1,88%). Koreksi yang serupa menimpa induk perusahaan, yaitu PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), yang terpantau berada di level 3.790 (-2,82%).

MTEL bergerak di bisnis menara telekomunikasi menawarkan saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan jumlah sebanyak 23.493.524.800 lembar saham biasa atas nama, dengan nilai keseluruhan nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp18.794.819.840.000. Besaran Saham itu dipatok pada harga Rp 800,- per lembar saham.

Kementerian BUMN berharap agar Mitratel dapat mendukung akselerasi digitalisasi bangsa demi menghadapi era 5G mendatang dan menjadikan Indonesia salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar khususnya di Asia Pacific pada tahun 2025.

"Kami juga berharap agar Mitratel sebagai perusahaan terbuka tetap selalu menjaga kepatuhan atau compliance, serta dapat memenuhi ekspektasi para pemegang saham untuk menjadi market leader di industri infrastruktur telekomunikasi dan memberikan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.

Dana dari hasil penawaran umum perdana (IPO) akan digunakan mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul profesional transparan. Melalui IPO ini Mitratel akan memperkuat posisinya sebagai The Best TowerCo In The Industry yang solid dan independen.

Hal ini didukung dengan masuknya investasi SWF dari Indonesia dan internasional menunjukkan bahwa Mitratel memiliki track record kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi di masa yang akan datang.

Sesuai rencana, perseroan akan menggunakan 40% dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50% untuk anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.

Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi yang mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mitratel juga melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara seperti Project Solutions, Managed Services, Fiberisasi dan Digital Services untuk mengakselerasi iklim digital di Indonesia.

Mitratel memiliki rencana ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demi memantapkan langkah untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Asia Tenggara.

Aksi korporasi pencatatan saham perdana Mitratel ini merupakan bagian dari komitmen transformasi sekaligus penataan portofolio perusahaan untuk memberikan value yang optimal bagi Mitratel, TelkomGroup dan seluruh stakeholders.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengungkapkan, IPO ini merupakan salah satu milestone penting transformasi perusahaan dengan  terimplementasinya strategi unlocking value bisnis tower.

Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan Telkom untuk menjadi digital telco serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.

"Ini akan menjadi potensi yang baik bagi Mitratel untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara," kata Ririek. (Try/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya