Menteri Investasi Dorong Percepatan Operasional Pabrik Soda Ash

Bayu Anggoro
09/11/2021 23:55
Menteri Investasi Dorong Percepatan Operasional Pabrik Soda Ash
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia(FOTO/Hafidz Mubarak A)

 

PROYEK pabrik soda ash Petrokimia Gresik (PG) memiliki peranan
penting bagi kemajuan industri kimia nasional. Pabrik yang diproyesikan
beroperasi pada akhir 2024 ini nanti tidak hanya memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Lebih dari itu, dia akan menjadi yang pertama di Indonesia dan membantu
mengurangi ketergantungan impor soda ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3)
yang saat ini jumlahnya mencapai 1 juta ton dalam setahun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil
Lahadalia mengatakan, pabrik soda Ash PG akan mampu meningkatkan daya
saing usaha industri nasional, karena bahan baku diperoleh dari lokal.

Masyarakat pun dapat merasakan manfaatnya dari produk yang dihasilkan.
"Pentingnya peranan pabrik soda ash ini menarik perhatian pemerintah,"
katanya, Selasa (9/11).

Pemerintah terus mendukung percepatan pembangunan Pabrik Soda Ash
PG. "Dukungan percepatan pabrik soda ash Petrokimia Gresik ini sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia agar kami membantu perusahaan BUMN atau swasta nasional yang menghasilkan produk substitusi impor, seperti pabrik soda ash. "Saya akan terus memastikan agar proyek ini terus berproses," tandas Menteri Bahlil.

Dia juga berharap BUMN lainnya juga dapat mengoptimalkan hasil samping industrinya untuk memberikan nilai tambah, seperti yang dilakukan PG melalui strategi related diversified industry.

Pabrik soda ash ini akan memanfaatkan produk hilir dari pabrik
amoniak-urea berupa CO2 yang diolah menjadi bahan baku pembuatan soda
ash. Upaya ini akan meningkatkan pendapatan BUMN dan manfaatnya pun akan berkelanjutan hingga kemasyarakat.

"Oleh karena itu kita akan mendorong pembangunan pabrik soda ash
Petrokimia Gresik baik dari sisi kebijakan insentif fiskal maupun
perizinan," tandasnya.

Menteri Bahlil pun mengapresiasi kerja sama yang baik antara Kementerian Investasi dengan PG beserta kementerian terkait dalam mengakomodasi proses perizinan dan memfasilitasi percepatan proyek investasi ini.

Lebih lanjut, ia mendorong PG untuk mempercepat target pembangunan
proyek Pabrik Soda Ash ini, sehingga manfaatnya pun dapat segera
dirasakan oleh industri kimia nasional.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan bahwa selama tahap persiapan proyek Pabrik Soda Ash, PG selalu berkoordinasi dengan Kementerian Investasi dalam hal pengurusan izin maupun administrasi.

"Alhamdulilah kita selalu mendapatkan support penuh dari Kementerian
Investasi/BKPM sehingga proyek investasi yang akan dibangun di lahan
seluas 20 hektar ini Insha Allah dapat terlaksana," tandasnya.

Pabrik soda ash berkapasitas 300 ribu ton per tahun ini merupakan salah satu implementasi PG dalam upaya mendukung peningkatan perekonomian nasional melalui penguatan industri kimia.

Seperti diketaui selama ini, kebutuhan akan soda ash dalam negeri sangat tinggi sebagai tumpuan bahan baku berbagai produk sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, dan kaca beserta turunannya.

"Pangsa pasarnya sangat besar, terutama untuk pasar domestik. Namun tidak menutup kemungkinan soda ash Petrokimia Gresik juga dapat melayani kebutuhan pasar global," tambah Dwi Satriyo.

Untuk menyukseskan pembangunan pabrik ini, sebelumnya PG telah
menandatangani MoU dengan PT Garam (Persero) dan perusahaan
multinasional Unilever Asia Pte. Ltd.

MoU ini dalam rangka menjamin ekosistem bisnis rencana pembangunan Pabrik Soda Ash. PG akan membeli garam industri sebagai bahan baku soda ash serta bekerja sama dengan Unilever Asia sebagai offtaker yang akan menyerap produk soda ash. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya