Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) memastikan bahwa sektor jasa keuangan di Indonesia berada dalam kondisi stabil. Pasalnya, ketahanan permodalan tergolong memadai dan pasar modal terus menunjukkan kinerja positif.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual. "Sektor jasa keuangan terpantau stabil dengan ketahanan permodalan yang memadai. Pasar modal menunjukkan kinerja positif ditopang minat beli investor nonresiden," ujarnya, Rabu (27/10).
Wimboh menjelaskan rasio kecukupan modal (CAR) perbankan pada September 2021 berada di level 25,24%. Capaian itu naik dari posisi Juni di angka 24,33%. Sedangkan, gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat 1,95 kali dan Risk Based Caiptal (RBC) industri asuransi jiwa di level 587,7%, lalu asuransi umum di level 341,6%.
Baca juga: Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih Tinggi
Selain itu, kecukupan likuiditas tergolong memadai untuk mendukung intermediasi perbankan. OJK mencatat rasio alat likuid (non-core deposit) dan alat likuid (dana pihak ketiga/DPK) berada di level 152,80% dan 33,53% pada September 2021.
Adapun kredit perbankan pada September 2021 tumbuh 2,21% (year on year/yoy), atau 3,12% (year to date/ytd). Itu terdiri dari kredit modal kerja yang tumbuh 2,85% (yoy), kredit investasi 0,37% (yoy) dan kredit konsumsi 2,95% (yoy).
"Ini meningkat dibandingkan akhir triwulan II 2021. Seiring dengan penurunan kasus harian covid-19 dan peningkatan aktivitas ekonomi," papar Wimboh.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa kredit perbankan sektor utama juga menunjukkan peningkatan. Seperti, kredit rumah tangga tercatat tumbuh 2,77% (ytd), kredit sektor perdagangan tumbuh 2,43% (ytd) dan kredit sektor manufaktur tumbuh 2,05% (ytd).
Baca juga: OJK Mulai Benahi Ekosistem Pinjol
"Perbankan juga berkontribusi dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui penurunan suku bunga kredit," tukasnya.
Adapun tingkat suku bunga dasar kredit mengalami tren penurunan dari 9,69% pada Juni 2021, menjadi 9,66% pada September 2021. Penurunan khususnya didorong komponen harga pokok dana. Sementara itu, DPK tumbuh 7,69% (yoy) atau 7,45% (ytd).
"Profil risiko lembaga jasa keuangan pada September 2021 menunjukkan perbaikan, dengan rasio gross NPL berada pada level 3,22% (net NPL: 1,04%), dari sebelumnya 3,24% (net NPL: 1,06%) pada Juni 2021," kata Wimboh.
Selain itu, kondisi pasar saham menunjukkan tren penguatan ke level di atas prapandemi covid-19. Tercatat per 25 Oktober 2021, IHSG menguat 10,81% (ytd) ke level 6.625,7, dengan aliran dana masuk nonresiden mencapai Rp39,4 triliun.(OL-11)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat menjadi 11-13% pada tahun 2025. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 10-12%.
Kariernya dimulai di perusahaan perbankan multinasional, tempat ia memimpin tim produk dalam mengembangkan bisnis kartu kredit, loyalty program, dan bancassurance.
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik.
OrderFaz berfokus pada inovasi pembayaran dan penjualan online
TIGA bulan sudah pelaku sektor perbankan meninggalkan 2023 dengan berbagai catatan kritis.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Para pencari petunjuk, dengarkanlah bisikan para bintang! Ramalan zodiak hari ini hadir untuk memandu langkahmu di tengah lautan kehidupan.
Jastipers ini tidak hanya mendapatkan peluang bisnis, tetapi juga didukung untuk menjadi agen perubahan dalam kehidupan mereka dalam memberikan stabilitas finansial.
Perbedaan reaksi terhadap keterpurukan dipengaruhi oleh sumber daya psikologis yang dimiliki seseorang
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved