Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Krisis Energi Melanda Eropa hingga Tiongkok, RI Diminta Waspada

Insi Nantika Jelita
15/10/2021 15:10
Krisis Energi Melanda Eropa hingga Tiongkok, RI Diminta Waspada
Ilustrasi(Antara)

KETUA Umum Asosiasi Pemasok Batu Bara dan Energi Indonesia (Aspebindo) Anggawira mengatakan saat ini banyak negara yang sedang terhantam krisis energi dari Eropa, Tiongkok, India hingga Singapura.

Indonesia diminta bersiap-siap terkena imbas krisis energi dunia dan mulai berkolaborasi dengan sektor-sektor yang berkaitan untuk mencari solusi dari dampak krisis energi dunia.

“Dunia saat ini sedang sangat membutuhkan pasokan energi. Indonesia harus tetap mengamankan pasokan dalam negeri terlebih dahulu, terutama untuk pemasok bahan baku PLN," ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (15/10).

Krisis energi yang di alami oleh negara-negara di dunia pun menyebabkan krisis listrik akibat permasalahan sistem rantai pasok global. Batu bara pun mendominasi 70% sumber listrik.

Dijelaskan Anggawira, pada perdagangan di pasar ICE Newcastle (Australia) pada (5/10), harga batu bara sudah mengalami kenaikan lebih dari 14%. Saat ini rekor harga batu bara ada di US$ 280/ton yang merupakan titik tertinggi setidaknya sejak 2008.

Baca juga : Undang 19 Dubes Eropa, Sandiaga Bahas Ekonomi Kreatif dan Karantina Wisman

Menurutnya, salah satu faktor krisis energi adalah pemulihan ekonomi selama pandemi yang terjadi namun tak dibarengi dengan ketersediaan pasokan yang memadai. Energi baru terbarukan atau green energi yang telah diterapkan oleh negara-negara barat dan Eropa dianggap belum mampu menopang kebutuhan energi.

Namun, di satu sisi Anggawira melihat Indonesia harus bisa memanfaatkan kenaikan harga batu bara dan minyak bumi yang melambung saat ini dan di prediksi akan terus naik hingga tahun depan.

"Kenaikan harga di sektor energi batu bara dan minyak bumi ini harus bisa kita manfaatkan untuk investasi kembali untuk memaksimalkan cadangan-cadangan sektor energi terutama minyak dan gas (migas)," terangnya.

Anggawira menambahkan dengan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) migas, seharus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan pemanfaatan natural gas untuk sumber daya energi misalnya, dinilai menjadi hal penting untuk transisi energi.

"Kami berharap dari pihak pemerintah juga bisa berkolaborasi memanfaatkan momentum ini, karena Indonesia memiliki sumberdaya yang memadai," pungkasnya. (Ol-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya