Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada 2021 ini Indonesia berpotensi untuk memproduksi padi sebesar 55,27 juta ton gabah kering giling. Angka ini meningkat 620,42 ribu ton atau naik 1,14% dibandingkan 2020.
"Jadi produksi padi pada sepanjang Januari-September 2021 mencapai 45,61 juta ton gabah kering giling, meningkat 65,39 ribu ton atau naik 0,14% dibandingkan 2020," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Jumat (15/10).
"Potensi produksi pada tiga bulan mendatang mencapai 9,66 juta ton gabah kering giling, sehingga angka sementara produksi padi pada 2021 ini akan mencapai 55,27 juta ton gabah kering giling atau meningkat 620,42 ribu ton atau naik 1,14% dibandingkan 2020," jelas Margo.
Lebih lanjut, Margo menambahkan bahwa potensi ini dapat dilihat dari potensi luas panen padi sepanjang 2021 yang mencapai 10,52 juta hektare (ha).
Angka tersebut didapat dari perhitungan luas panen padi pada Januari-September 2021 yang mencapai 8,77 juta ha, turun sebesar 237,65 ribu ha atau 2,64% dibandingkan 2020 yang mencapai 9,01 juta hektare.
Meskipun demikian, potensi luas panen untuk tiga bulan ke depan dapat mencapai sebesar 1,75 juta ha. Angka tersebut dikatakan mengalami kenaikan 0,1 juta hektare atau 5,8% dibandingkan tahun lalu.
"Kalau dilihat per provinsi, produksi padi tertinggi terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan terendah di Kepulauan Riau. Sementara itu, tiga provinsi yang mengalami peningkatan produksi padi yang cukup besar yakni Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan," ujarnya.
"Mudah-mudahan informasi ini bisa jadi bahan bagi pemerintah untuk mengantisipasi segala hal yang terjadi khususnya untuk padi tahun 2021," pungkas Margo. (Des/OL-09)
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
DATA statistik bukan sekadar angka, melainkan narasi yang membentuk persepsi dan arah kebijakan.
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Jumlah penduduk miskin Jakarta bertambah dan kondisi mereka semakin memburuk.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
BPS selama lima dekade masih menggunakan pendekatan berbasis pengeluaran dengan item yang hampir tidak berubah, meski struktur biaya hidup masyarakat saat ini telah jauh bergeser.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved