Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 52,2%

Despian Nurhidayat
01/10/2021 13:08
PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 52,2%
Pramuniaga menanti pembeli di salah satu toko pakaian di Jakarta, Senin (8/2/2021).(Antara)

KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu baru saja memberikan kabar terkini terkait purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia yang dikatakan mencatatkan ekspansi yang sangat kuat ke level 52,2 pada September 2021.

Angka tersebut meningkat dibandingkan sebelumnya yang tercatat 43,7 pada Agustus 2021.

"Kita mendapatkan konfirmasi bagaimana aktivitas ekonomi sudah pulih dengan sangat cepat dan ini sejalan dengan keberhasilan Indonesia menangani varian delta selama dua sampai tiga bulan terakhir," ungkapnya dalam konferensi pers secara daring, Jumat (1/10).

Febrio menambahkan, kabar kenaikan angka PMI manufaktur tersebut sangat menggembirakan dan tentunya akan membawa hal yang positif bagi pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021.

Kemenkeu memproyeksikan ekonomi triwulan III 2021 akan mencapai angka 4% sampai 5%, sehingga secara keseluruhan 2021 akan berkisar 3,7% hingga 4,5%.

Selain itu, Febrio memperkirakan konsumsi masyarakat ke depannya juga akan membaik dan memang sudah terlihat tanda-tandanya antara lain dari indeks keyakinan konsumen (IKK) dan indeks penjualan ritel (IPR). "Maka dari itu, angka-angka ini akan terus kami pantau ke depan," tegasnya.

Ia berpendapat bahwa perbaikan ekspansi PMI manufaktur Indonesia masih belum diikuti banyak negara yang masih menghadapi tantangan yang sangat kuat dari varian delta covid-19.

Perbaikan PMI manufaktur RI tersebut salah satunya disebabkan oleh pelonggaran restriksi di tengah penurunan kasus covid-19 yang memungkinkan sektor manufaktur untuk kembali bertumbuh pada September 2021, setelah terkontraksi cukup dalam pada Juli 2021 yakni 40,1. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya