Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

10 Kejadian Paling Penting di 10 Tahun Terakhir

Budi Ernanto
30/9/2021 16:45
10 Kejadian Paling Penting di 10 Tahun Terakhir
10 peristiwa penting selama 10 tahun terakhir.(DOK IST)

BROKER OctaFX telah berusia sepuluh tahun. Satu dekade ini ditandai dengan berbagai tonggak, seperti 6,6 juta akun trading forex yang dibuka, 200.000 hadiah Trade & Win yang diberikan, lebih dari 102.000 followers di media sosial, hingga 44 penghargaan dari industri forex yang diterima.

Untuk merayakan hari jadi yang istimewa, perusahaan fintech itu kembali mengingat sepuluh momentum sepanjang satu dasawarsa ke belakang yang berkaitan dengan forex.

Kejadian yang memicu suatu tren jarang bersifat tersendiri atau hanya berdampak pada forex saja. Biasanya mempengaruhi dan mengubah arah dunia keuangan secara keseluruhan.

Flash Crash 2010 (2010)
Sekitar satu tahun sebelum berdirinya OctaFX, terjadi suatu hal yang dikenal dengan Flash Crash 2010. Tepatnya pada 6 Mei, dalam hitungan beberapa saat saja, pasar modal anjlok dan mengakibatkan kerugian hingga sekitar 1 triliun dolar AS. Tapi, mampu recover beberapa hari kemudian. Jatuh dan bangkitnya pasar modal dalam jangka waktu yang singkat ini, berdampak besar terhadap kepercayaan pasar forex pada mata uang cadangan dunia. 

IPO Facebook (2012)
Belum pernah ada initial public offering (IPO) dari perusahaan yang berhasil menarik perhatian dan imajinasi industri sedahsyat yang dilakukan Facebook pada 2012. Pada 18 Mei tahun itu, saham IPO platform jaringan media sosial tersebut divaluasi 38 dolar AS dengan volum yang melonjak melebihi 16 miliar dolar AS yang membuatnya sebagai IPO perusahaan teknologi yang paling besar dalam sejarah. Per Juli 2021, saham Facebook berada di kisaran 341 dolar AS.

Brexit dan flash crash GBPUSD (2016)
Sekarang sudah menjadi pemahaman umum, namun pada Juni 2016, saat hasil pengambilan suara Brexit pertama diumumkan, menyebabkan kepanikan di Uni Europa, dunia barat, dan tentunya di Britania Raya. Kebanyakan pengamat berasumsi bahwa warga Inggris akan memilih untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa. Pound sterling Inggris sempat menunjukkan tren naik tepat sebelum hasil pengambilan suara diumumkan, namun pasangan GBPUSD ditutup pada hari itu dengan penurunan 8%.

Harga minyak ambruk (2016)
Harga minyak mentah (crude oil) diperdagangkan antara 75 dolar AS dan 115 dolar AS per barel sepanjang pertengahan awal 2010-an. Era harga tinggi yang berkepanjangan itu mengakibatkan produksi minyak serpih (shale oil) melonjak dan terjadinya revolusi teknologi hidrolika patahan (fracking) di AS. Negara tersebut nyaris melipatgandakan produksi minyaknya pada 2014 (dibandingkan dengan 2008), yang meningkatkan persediaan secara masif. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh nyaris menyentuh 26 dolar AS per barel pada 2016. Hal ini menjadi tren yang tetap, dengan harga minyak terus mengalami masa sulit sepanjang pertengahan akhir dekade kemarin. 

Baca juga: Wall Street Anjlok Akibat Aksi Jual

Fenomena Trump (2016)
Donald Trump memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016 atas pesaingnya, kandidat Partai Demokrat dan mantan Sekretaris Negara Amerika Serikat, Hillary Clinton. Ini adalah suatu berita yang mengguncang perpetaan politik dunia dan mengukir efeknya pada sektor keuangan pula. Di antara kebijakan administrasi Trump yang paling berdampak antaranya adalah legislasi pada tahun 2017 yang berimbas pada potongan pajak sebesar 1,5 trilyun dolar AS yang menstimulasi keuntungan korporasi domestik melampaui 16% setahun kemudian. 

Aktivitas Trump di media sosial (2016-2019)
Masyarakat belajar menikmati tweet dari Trump. OctaFX merasa bahwa akun Twitter Trump yang sering tidak terkontrol pantas mendapatkan pembahasan tersendiri. Dia seringkali memutuskan mengunggah opini pribadi terkait isu yang sensitif sekalipun, seperti kesepakatan nuklir Iran, hubungan dengan Korea Utara, Siria, dan Timur Tengah secara keseluruhan dan biasanya mengejutkan banyak pihak. Berpolitik melalui media sosial menambah persona politik Trump yang tidak tertebak dan memberi pengaruh cukup nyata terhadap sentimen pasar keuangan.

Jatuhnya USDJPY dan AUDUSD (2019)
Awal 2019, sebuah pernyataan resmi dari Apple dianggap sebagai penyulut flash crash. Perusahaan teknologi raksasa tersebut memberi perhatian pada perekonomian Cina yang tengah kesulitan sehingga mendorong para trader untuk melepaskan mata uang yang volatil, seperti dolar Australia. Banyak yang mengambil posisi pada yen Jepang, yang acapkali terjadi manakala perekonomian Cina berfluktuasi, sehingga berdampak pada pasangan tradingnya yang signifikan yakni, pemerintahan Australia. Bagi mereka yang berada di komunitas trading profesional yang dan memiliki analisa dan serta penilaian strategi yang tepat, diuntungkan oleh konsekuensi itu.

Joe Biden Jabat Presiden Amerika Serikat (2020)
Di tengah pandemi virus covid-19, Donald Trump sebagai presiden petahana, yakin akan dipilih ulang, kalah dari Demokrat. Usai kontroversi dan drama politik yang memicu ketidakpastian pada masyarakat dan pasar, Joe Biden memenani pemilihan sekaligus mencetak rekor dengan menjadi kandidat presiden pertama yang menghimpun lebih dari 80 juta suara.

Black Swan cryptocurrency (2020)
Sebagai pencetus awalnya revolusi cryptocurrency, jatuhnya Bitcoin ke nyaris 3.500 dolar AS per koin, kehilangan nilai sekitar 80% dari awal yang tertinggi di kisaran 20.000 dolar AS (Desember 2017). Ethereum juga tertekan menyentuh 86 dolar AS setelah pernah mencapai titik tertinggi hampir 1.500 dolar AS, yang menyeret keseluruhan pasar altcoin. Hanya segelintir yang menduga akan terjadi bull run terpanjang di sejarah crypto namun tidak mengira dugaan mereka meleset beberapa bulan kemudian. Pakar sepakat bahwa krisis virus korona baru menjadi faktor utama yang mencetus crash ini.

Pandami covid-19 (2020–kini)
Terakhir yang masih berlangsung dan mungkin yang paling signifikan dari semuanya, ialah pandemi covid-19 yang mengubah dunia. Banyak yang telah ditulis mengenai bagaimana pandemi serta upaya politik dan ekonomi yang dilakukan memberi dampak pada dunia keuangan, terutama fluktuasi kepercayaan terhadap dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa dunia. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya