Layanan Kepelabuhanan oleh BP Batam Diapresiasi Beberapa Asosiasi

Mediaindonesia.com
24/9/2021 12:06
Layanan Kepelabuhanan oleh BP Batam Diapresiasi Beberapa Asosiasi
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepri.(Antara)

Layanan kepelabuhanan Badan Pengusahaan (BP) Batam diapresiasi banyak asosiasi yang terlibat di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau. Pasalnya, karena  BP Batam dinilai telah berhasil meningkatkan pelayanan untuk menghadirkan kenyamanan dunia usaha di Batam. Pembenahan di banyak sektor yang telah dilakukan, yaitu mulai dari peningkatan infrastruktur hingga ke perbaikan sistem layanan telah dirasakan efeknya oleh dunia usaha. 

Ketua Asosiasi Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Kepulauan Riau (Kepri) Osman Hasyim mengatakan ada beberapa perubahan positif pada layanan kepelabuhanan di Pelabuhan Batu Ampar. Mulai dari perizinan yang sebelumnya butuh waktu lama dan sulit, kini jauh lebih baik. Hal itu dengan sistem digital yang terus ditingkatkan. Layanan di konter pelabuhan juga bergerak lebih cepat, hanya butuh hitungan jam dari sebelumnya memakan waktu berhari-hari. 

"Perbaikan layanan ini dipengaruhi oleh PP 41 (Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2021). Jadi PP 41 ini juga signifikan mendorong perbaikan yang terus dijalankan BP Batam," kata Osman, Kamis (23/9/2021). 

PP 41 Tahun 2021 merupakan Kebijakan Strategis Pengelolaan KPBPB Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) untuk meningkatkan eksosistem investasi untuk pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing kawasan. Ruang lingkup implementasinya mencakup kelembagaan, pelayanan perizinan, pengembangan dan pemanfaatan aset, fasilitas dan kemudahan, pengembangan dan pengelolaan BBK, sanksi dan peralihan. Khususnya di pelayanan perizinan, Badan Pengusahaan (BP) kini dapat menerbitkan seluruh perizinan berusaha untuk mendirikan dan menjalankan usaha di KPBPB, dengan menetapkan jenis dan jumlah barang konsumsi, serta menerbitkan perizinan pemasukannya. 

PP 41 2021 ini juga mengatur kemudahan bagi pelaku usaha, meliputi pemasukan dan pengeluaran barang, perpajakan, kepabeanan, cukai, keimigrasian, larangan dan permbatasan, fasilitas dan kemudahan lainnya. Selain itu, keterbukaan BP Batam dalam menerima usulan dan masukan dari pelaku usaha, memberi ruang besar pada peningakatan aktivitas kepelabuhan yang bisa berimbas pada peningkatan sektor lain yang menjadi turunannya. Dengan perbaikan serupa secara konsisten, Osman yakin ekonomi Kepri, khususnya Batam akan kembali kompetitif. 

"Kami berterimakasih kepada BP Batam yang sudah mau membuka diri menerima masukan dari kami. Usulan kami sudah diakomodasi dan itu diharapkan dapat membawa perubahan," kata dia. 

Ketua Ketua Bidang Antarintansi Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Batam, Johan dan Ketua Harian Asosiasi Tenaga Ahli Kepabeanan (ATAK) Batam, Fred, juga merasakan adanya perbaikan layanan di BP Batam. Perbaikan sistem yang memangkas durasi dan memotong birokrasi yang sudah dijalankan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam. 

"Saat ini setiap kendala bisa langsung direct dan cepat ditanggapi. Dulu sebelum PP 41, kami harus ke Kemendag (Kementerian Perdagangan). Hari ini cukup di BP Batam dan jauh lebih singkat," kata Fred. 

Momentum ini, diharapkan bisa terjaga dan terus ditingkatkan, sehingga niat untuk membangun kembali perekonomian Batam melalui sektor maritim, perkapalan dan kepelabuhanan bisa segera terlaksana. Letak Batam yang memang menjadi keunggulannya bisa dimaksimalkan untuk mendukung perekonomian Kepri dan nasional. 

Terkait dengan perbaikan infrastruktur Pelabuhan Batu Ampar, Osman mengatakan hal tersebut menjadi bekal utama untuk membentuk kemandirian Batam sebagai kota industri yang bisa menampung kebutuhan distribusi logistik produk dengan tetap kompetitif di sisi harga. Selama ini alur masuk dan keluar Batam yang masih mengandalkan Singapura, menjadikan biaya logistik cenderung lebih mahal. 

"Biaya logistik Batam itu sebenarnya paling murah, ia jadi mahal karena kita pakai jasa Singapura. Artinya ada banyak kegiatan yg dilakukan sebelum barang dikirim, di situlah membuat biaya jadi naik. Solusinya kita perbaiki infrastruktur sehingga kapal bisa langsung berangkat dari Batam ke negara tujuan," kata Osman. 

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi dukungan asosiasi sektor kepelabuhanan untuk mendukungan peningkatan layanan BP Batam. BP Batam, lanjutnya, terus berkomitmen untuk bisa terus meningkatkan layanan yang memudahkan dunia usaha di Batam. 

"Tadi pagi Kepala BP Batam (Muhammad Rudi) meninjau langsung autogate di Batu Ampar (Pelabuhan Batu Ampar), kami ingin memastikan layanan yang ada sesuai dengan yang dijanjikan. Kita pastikan berjalan sesuai aturan. Beberapa masukan dari teman-teman di asosiasi juga kami tanggapi dan bulan depan (Oktober 2021) bisa diselesaikan," kata Ariastuty. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya