KEMENTERIAN BUMN mengusulkan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp35,12 triliun untuk tujuh perusahaan BUMN, dengan penugasan yang akan dilakukan pada 2021.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan perusahaan BUMN yang pertama yang diusulkan mendapat PMN ialah IFG (Indonesia Financial Group) sebesar Rp20 triliun.
"PMN ini bagian dari restrukturisasi Jiwasraya, yang alhamdulillah sudah mencapai 97%. Jadi insyaallah para nasabah yang selama ini terlantung-lantung bisa diselesaikan," ungkap Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9).
Baca juga: Merger BUMN Pangan, Jokowi Bubarkan Pertani hingga Perinus
Adapun perusahaan kedua yang mendapatkan PMN, yaitu Hutama Karya sebesar Rp6,2 triliun. Suntikan dana tersebut untuk penugasan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Lalu, Pelindo diusulkan mendapat PMN senilai Rp1,2 triliun untuk pembangunan Pelabuhan Benoa di Bali, serta mendorong program Bali Maritim Tourism.
Lebih lanjut, Erick mengatakan ITDC juga diusulkan mendapatkan PMN sebesar Rp470 miliar untuk pembangunan infrastruktur dasar. Berikut, fasilitas penunjang dan mendukung kesiapan event ASEAN Summit di Labuan Bajo.
PT PAL diusulkan mendapat PMN sebesar Rp1,28 triliun untuk penguasaan teknologi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan kapal selam. Kemudian, PLN sebesar Rp5 triliun untuk pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan. Serta, membangun transmisi gardu induk dan distribusi listrik pedesaan.
"Ada juga untuk KIW (Kawasan Industri Wijayakusuma) sebesar Rp977 miliar untuk pembangunan kawasan industri terpadu di Batang. Banyak sekali investasi yang masuk di Batang. Kita pastikan industri baterai tidak lagi menjadi market, tapi langsung bangun di Indonesia," pungkas Erick.
Selain PMN terhadap tujuh BUMN, dua BUMN karya, yakni Hutama Karya dan Waskita Karya, juga mendapatkan PMN tambahan pada 2021. Tambahan PMN yang didapat Hutama Karya sebesar Rp9 triliun untuk dukungan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Lalu, Waskita mendapat Rp7,9 triliun untuk penguatan permodalan restrukturisasi, modal kerja, serta investasi jalan tol.
Baca juga: ADB Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,5% Pada 2021
Kementerian BUMN pun mengusulkan PMN untuk lima BUMN pada 2022, yakni Perumnas sebesar Rp1,57 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan untuk program pengadaan satu juta rumah bagi MBR. Kemudian, PLN sebesar Rp5 triliun guna pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, berupa transmisi, gardu induk dan listrik desa.
Untuk Hutama Karya, diusulkan sebesar Rp23 triliun dan ditambah Rp7,5 triliun untuk penyelesaian konstruksi delapan ruas jalan tol Trans Sumatera, dengan target tambahan panjang 162 km. Waskita Karya sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
"Adhi Karya sebesar Rp1,98 triliun untuk penyelesaiaan pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulonprogo dan Yogyakarta-Bawen, serta SPAM regional Karian-Serpong," urai Erick.(OL-11)