Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Uang Beredar Agustus Melambat

Fetry Wuryasti
22/9/2021 13:45
Uang Beredar Agustus Melambat
Uang beredar melambat pada Agustus(Ilustrasi)

BANK Indonesia mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2021 tercatat tumbuh positif. Posisi M2 pada Agustus 2021 sebesar Rp7.198,9 triliun, atau tumbuh sebesar 6,9% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (8,9%, yoy).

Perlambatan terjadi pada komponen M1 dan uang kuasi. Uang kuasi pada Agustus 2021 tercatat sebesar Rp5.239,8 triliun dengan pangsa 72,8%, terhadap M2, tumbuh melambat dari 6,8% (yoy) pada Juli 2021 menjadi 5,9% (yoy).

"Perlambatan terjadi pada sebagian besar instrumen uang kuasi yakni tabungan dan simpanan berjangka. Sementara itu, komponen M1 pada Agustus 2021 tercatat tumbuh sebesar 9,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (14,9%, yoy), terutama dipengaruhi oleh perlambatan kartal dan giro rupiah," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (22/9).

Kartal di luar sistem moneter (currency — outside banks) pada Agustus 2021 tercatat sebesar Rp750,7 triliun, atau tumbuh 12,6% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,6% (yoy). Giro rupiah masyarakat pada Agustus 2021 tumbuh 8,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (15,7%, yoy).

Sementara itu, dana float (saldo) uang elektronik tumbuh 17,4% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya 25,5% (yoy). Dana float pada Agustus 2021 tercatat Rp7,8 triliun, dengan pangsa 0,2% terhadap M1.

Baca juga :  Emas Naik lagi 14,4 dolar Imbas Kasus Evergrande

Surat berharga selain saham tercatat tumbuh positif 5,8% (yoy), berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh negatif (-9,1%, yoy), terutama didorong oleh peningkatan kepemilikan lembaga keuangan non bank atas surat berharga yang diterbitkan bank dan bank sentral, baik dalam rupiah dan valas.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan M2 pada Agustus 2021 terutama dipengaruhi oleh tagihan bersih kepada pemerintah pusat (Pempus). Tagihan bersih kepada Pempus melambat, dari 38,7% (yoy) menjadi 21,1% (yoy) pada Agustus 2021.

Perlambatan disebabkan oleh peningkatan kewajiban sistem moneter kepada Pempus berupa simpanan dalam rupiah. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit menjadi faktor penahan laju perlambatan M2.

Aktiva luar negeri bersih pada Agustus 2021 tumbuh 6% (yoy), meningkat dibandingkan Juli 2021 (4,3%, yoy), disebabkan oleh peningkatan tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa kepemilikan surat berharga dan Hak Penarikan Khusus atau Special Drawing Rights (OL-2).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik