Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Siap Menjaring Miliaran Dolar

Mediaindonesia.com
16/9/2021 08:02
Siap Menjaring Miliaran Dolar
(DOK)

PASCAPENETAPAN sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) teknologi dan manufaktur, JIIPE dipercaya mampu menarik banyak investasi, baik dari industri luar maupun dalam negeri. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 15 tenant yang beroperasi di kawasan industri JIIPE dengan total nilai investasi mencapai US$3,5 miliar dan menyerap ribuan tenaga kerja.

Bagi ekonomi Indonesia, pembangunan KEK JIIPE juga membawa sejumlah manfaat. Direktur Utama PT Pelindo III Boy Robyanto menjelaskan, dengan adanya KEK Gresik, dampak ekonomi terhadap investasi (termasuk FDI) pada 5 tahun pertama sejak kawasan industri JIIPE ditetapkan sebagai KEK diproyeksikan mencapai nilai kurang lebih US$7 millar. Ini terdiri dari jenis industri nikel smelter, petrochemical, consumer good, steel pipe, dan chemical.

“Selanjutnya (JIIPE) berkontribusi dalam meningkatkan nilai ekspor melalui pengembangan industri orientasi ekspor di antaranya smelter tembaga, elektronik, energi, dan mesin dengan asumsi orientasi ekspor 60%, mencapai nilai US$12,7 miliar per tahun apabila sudah fully operated,” kata Boy.

Selain ekspor, substitusi impor pada tahun ketiga setelah JIIPE ditetapkan sebagai KEK diproyeksi mencapai nilai kurang lebih US$0,9 miliar, lalu sekitar US$2,2 miliar pada tahun ke-4, dan sekitar US$2,3 miliar pada tahun ke-5. Secara ultimate setelah beroperasi penuh operated angka substitusi impor diproyeksi akan mencapai nilai sekitar US$9,05 miliar.

Manfaat juga akan dirasakan dari segi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Penyerapan pada lima tahun pertama untuk jumlah tenaga kerja langsung ialah sekitar 42 ribu orang dan tidak langsung di luar KEK JIIPE sebagai pendukung mencapai sekitar 180 ribu orang.

JIIPE juga dipercaya dapat berkontribusi kepada peningkatan kapasitas SDM melalui pengembangan Lembaga Vocational Education berbasis kurikulum teknologi, tingkat menengah (SMK), dan perguruan tinggi.

Boy menyebut kemudahan yang dimiliki KEK JIIPE akan menjadi sarana menarik investor luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia karena tidak lagi terkendala beberapa faktor hambatan seperti perizinan yang berlapis, serta tingkat pajak korporat yang tinggi. Dengan kemudahan ini, tingkat kemudahan berinvestasi di Indonesia (ease of doing business) diharapkan dapat meningkat.

Sejauh ini sudah ada investor dari Taiwan yang menyatakan komitmennya untuk berinvestasi pada pengembangan industri di JIIPE. Selain itu, ada juga komitmen dari pertambangan dalam negeri untuk membangun smelter.

Dalam upaya menggaet investor, JIIPE yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bersama Pelindo III menawarkan banyak kemudahan. “Kami ingin mendukung kemudahan izin untuk berinvestasi. Saat ini JIIPE telah mendapatkan fasilitas klik. Kita juga merupakan project strategic nasional,” ujar Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo.

“Di kemudian hari kita harapkan ada PTSP dari pemprov dan pemkab sehingga kemudahan untuk berinvestasi di Jawa Timur khususnya bisa menjadi lebih mudah sehingga kita bisa menarik lebih banyak investasi,” imbuhnya.

JIIPE KEK Gresik menawarkan sejumlah kemudahan untuk memikat investor yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK. Kemudahan yang akan diperoleh para pelaku usaha meliputi perpajakan, kepabeanan dan cukai, lalu lintas barang, ketenagakerjaan, keimigrasian, pertanahan dan tata ruang, perizinan berusaha, serta fasilitas.

Menurut Analis Mandiri Sekuritas Henry Tedja dan Adrian Joezer, JIIPE merupakan kawasan industri terintegrasi dengan infrastruktur dan aset logistik yang luas. JIIPE juga disebut mampu memenuhi berbagai kebutuhan dari calon penyewa (tenant).

Mereka memperkirakan JIIPE akan membukukan penjualan lahan seluas 35 hektare–40 hektare per tahun pada 2021-2023. “Hal ini akan meningkatkan kontribusi pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA dari JIIPE menjadi 25%-28%,” tulis Adrian dan Henry dalam keterangannya beberapa waktu lalu. (Ifa/S2-25)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya