Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERMINTAAN minyak global telah turun selama tiga bulan berturut-turut karena kasus covid-19 telah meningkat di Asia. Akan tetapi permintaan diperkirakan akan bangkit kembali bulan depan.
Permintaan turun dari Juli setelah rebound bulan sebelumnya. Konsumen minyak mentah utama Tiongkok memimpin penurunan.
"Permintaan minyak global tetap di bawah tekanan varian delta covid-19 yang ganas di wilayah konsumen utama, terutama di beberapa bagian Asia," kata International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulanan, Selasa (14/9). Permintaan turun rata-rata 310.000 barel per hari selama tiga bulan hingga September.
Namun permintaan minyak global diperkirakan pulih pada Oktober dengan peningkatan 1,6 juta barel per hari (mbd) dan terus meningkat hingga akhir tahun, kata IEA, yang memberi saran kepada negara-negara maju tentang kebijakan energi. "Berita terbaru di bidang covid-19 lebih optimis dengan kasus global turun dalam beberapa pekan terakhir, kemajuan berkelanjutan dalam pembuatan dan inokulasi vaksin, dan langkah-langkah jarak sosial yang kurang ketat di banyak negara," katanya.
Permintaan minyak global diperkirakan meningkat sebesar 5,2 mbd pada tahun ini atau sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Akan tetapi pertumbuhan 2022 akan sedikit lebih tinggi pada 3,2 mbd, menurut laporan tersebut.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan pada Senin bahwa mereka memperkirakan permintaan minyak global tahun depan akan melebihi tingkat prapandemi berkat peluncuran vaksin dan pemulihan ekonomi. Perkiraan itu muncul ketika negara-negara kartel OPEC dan sekutu mereka, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, mulai meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang pulih. (AFP/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved