Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DARI semua pilihan investasi, produk seperti residensial/hunian menjadi instrumen investasi yang sangat disarankan di segala kondisi ekonomi, termasuk di masa penurunan atau pemulihan ekonomi seperti saat ini. Rumah menjadi tempat paling aman karena melindungi kita dari hujan/virus saat pandemi.
Untuk itu saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti. "Apalagi dengan adanya relaksasi PPN dan kebijakan uang muka 0% dari pemerintah serta promo-promo yang diberikan pengembang yang mungkin tidak tersedia saat ekonomi sudah normal," ujar Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, dalam webinar bertema Pilihan Investasi Properti di Lokasi Premium, Selasa (7/9).
Selanjutnya Ali Tranghanda memaparkan bahwa sektor properti tidak sepenuhnya kehilangan daya beli. Bahkan berdasarkan data, proyek yang diluncurkan ketika pandemi justru lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi. Ketika pandemi, keuangan masyarakat pasti berdampak. Faktanya semakin ke bawah semakin terganggu. Namun yang menengah ke atas daya beli merea masih ada dan menyimpan uangnya di perbankan dan mereka akan memilih properti sebagai investasi. Itulah yang ditangkap pengembang properti dengan meluncurkan produk-produk baru di tengah pandemi dengan target menengah atas.
Selain lokasi yang strategis dan desain rumah yang fungsional, konsumen juga melihat material rumah sebagai poin lain yang patut dipertimbangkan. Soal lokasi, hunian di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tetap diminati oleh masyarakat meskipun di tengah pandemi. Salah satu wilayah yang potensial dijadikan investasi di Tangerang ialah Gading Serpong. "Paramount Land telah mengembangkan Kota Gading Serpong sebagai pusat hunian dan komersial yang saling terintegrasi dengan berbagai fasilitas lengkap. Fasilitas, infrastruktur, dan produk hunian serta komersial yang lengkap itu merupakan upaya dalam memenuhi komitmen sebagai pengembang terpercaya," tambah Ali Tranghanda.
Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President of Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Felicia M. Simon menjelaskan pada semester pertama 2021 kondisi ekonomi terus membaik, bahkan ekspor Indonesia meningkat 30% dari kuartal sebelumnya. "Likuiditas perbankan saat ini juga cukup melimpah, karena masyarakat tidak bisa melakukan kredit termasuk KPR," ujarnya. Saat pandemi, kegiatan para pebisnis belum setinggi pada saat sebelum pandemi. Maklum, pengembangan usaha masih terkendala covid-19 sehingga permintaan kredit ke bank juga menurun.
Untuk menggerakkan pemulihan ekonomi, pemerintah memberikan sejumlah stimulus di sektor properti, di antaranya suku bunga yang rendah hingga 3,5%, DP rendah, dan PPN ditanggung pemerintah. Kita ketahui bersama hunian merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia. Memiliki rumah merupakan mimpi. "Selama pandemi kami melihat daya beli konsumen itu tetap ada terutama menengah atas, tinggal bagaimana menggerakkan mereka untuk berinvestasi itu yang harus kami lakukan. Tahun ini merupakan salah satu periode paling istimewa, di saat pandemi seperti ini pemerintah memberikan stimulus dengan memberikan suku bunga yang paling rendah selama 10 tahun terakhir," ungkapnya.
Untuk menjembatani konsumen memiliki hunian, pihaknya melakukan terobosan melalui sejumlah program seperti mengadakan virtual expo bekerja sama dengan ratusan pengembang secara nasional. Konsumen dapat memilih rumah di lokasi manapun tanpa melanggar protokol kesehatan secara online, melakukan simulasi harga, hingga memantau secara online. Data Bank Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan kredit konsumsi terus meningkat terutama pada KPR. Untuk mendukung hal tersebut, imbuh Felicia, perusahaan akan terus memberikan program-program dan kemudahan kepemilikan rumah bagi konsumen.
Direktur Marketing & Sales Paramount Land M Nawawi optimistis bahwa sektor properti terus bangkit dan kebutuhan terhadap hunian masih cukup tinggi. Hal ini terbukti selama pandemi covid-19, Paramount berhasil menjual 2.700 rumah. Ini membuktikan bahwa kebutuhan rumah maupun untuk investasi masih tinggi. Selama 2020, Paramount Land meluncurkan tujuh produk baru properti dan tahun ini sudah empat kali. Syukurnya, semua terserap pasar dengan baik.
Sebelum memutuskan membeli properti, baik untuk dijadikan tempat tinggal maupun investasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, lokasi terbaik yang ditunjang oleh infrastruktur dan fasilitas lengkap menghasilkan produk investasi yang tepat. Selanjutnya pilih manajemen perusahaan yang berdiri di balik produk tersebut dan momentum alias waktu yang tepat untuk membeli.
Produk investasi, baik hunian maupun komersial, merupakan pilihan tepat bagi konsumen dan investor yang ingin memanfaatkan dana untuk investasi/usaha. Seperti kita ketahui bersama, Kota Gading Serpong merupakan salah satu daerah penyangga Jakarta di lokasi yang sudah hidup dan merupakan area komersial dan residensial yang sangat cocok dijadikan sebagai peluang berbagai usaha.
Direktur Paramount Land Aryo Tri Ananto mengimbuhkan rumah dengan konsep healthy living di lingkungan dengan konsep green environment sangat menarik minat pembeli, terutama mereka yang memahami nilai investasi jangka panjang. Karenanya, pihaknya akan resmi memasarkan Pasadena Residence pada Oktober 2021. Hunian ini mengusung konsep green energy & green living dengan rancangan layout ruangan yang cermat dan sesuai kebutuhan keluarga saat ini. Desain memperhatikan sistem pencahayaan, bukaan jendela yang luas, dan dilengkapi dengan fitur-fitur yang modern seperti pembangkit listrik tenaga surya, potable water, dan smart air ventilation. (RO/OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved