Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Program OPIP Kementan di Serang Mampu Naikkan Produksi Padi 

Mediaindonesia.com
31/8/2021 20:25
Program OPIP Kementan di Serang Mampu Naikkan Produksi Padi 
(DOK KEMENTAN)

PROGRAM OPIP adalah terobosan Kementerian Pertanian di bawah komando Syahrul Yasin Limpo merupakan langkah meningkatkan produksi padi dengan tantangan keterbatasan lahan. Peningkatan indeks pertanaman yang biasanya 2-3 kali setahun ditingkatkan menjadi 3-4 kali setahun. Mulai dimasifkan di tahun ini, ada beberapa intervensi Kementan untuk terus memacu keberhasilan OPIP seperti dengan penyediaan bantuan sarana produksi. 

Sudah banyak lokasi yang berhasil menjalankan program ini. Contohnya, Kelompok Tani Silih Asih Desa Sindang Kecamatan Baros Kabupaten Serang berhasil panen padi kegiatan kegiatan Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) seluas 11 hektare pada minggu lalu (24/7). Varietas padi yang digunakan Pajajaran  yaitu varietas super genjah sehingga bisa dipanen pada umur  75 hari setelah tanam (HST).  “Alhamdulillah hasil ubinan panen mencapai  6,4 ton GKP, walaupun ada sebagian kecil lahan yang mendapat serangan hama  WBC tapi masih bisa tangani,” ujar Adimi, Ketua Poktan Silih Asih. 
  
Kegiatan panen saat itu adalah tahap ketiga dari sasaran 4 kali panen selama setahun sehingga ketersediaan benih lanjutannya sudah dilaksanakan dengan penyiapan persemaian dengan varietas super genjah lainnya untuk pelaksanan tanam selanjutnya awal bulan September sehingga bisa mendapatkan panen tahap ke-4 pada bulan Desember. 

Bantuan sarana produksi pertanian untuk kegiatan IP 400/OPIP ini berupa pupuk NPK sebesar 150 kg per ha, Pupuk hayati  3 liter per ha, Pupuk kandang: 240 kg per ha, Dekomposer  3 liter per ha. Benih padi yang digunakan petani di Serang ini varietas Pajajajaran sebanyak 25 kg per ha. Menurut Zaldi Duhana, Kadis Pertanian Serang,  output panen padi  yang dicapai mampu mendapat produktivitas melebihi hasil panen sebelum program dilaksanakan. 

”Tujuan  dari panen padi IP 400/OPIP adalah untuk mengukur sejauh mana keberhasilan petani serta penyuluh lapangan dalam menerapkan progam pemerintah untuk meningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta peningkatan Produktivitas lahan padi,” ujarnya. 

Sementara itu dari Dinas Pertanian Provinsi Banten yang diwakili oleh Penyuluh Pertanian Provinsi Banten H Marin, serta  pelaksana seksi serealia Bidang Pangan Distan provinsi Banten Taufik Hidayat, mengharapkan kegiatan IP 400/OPIP ini menjadi project percontohan untuk bisa memotivasi Petani penerima bantuan serta petani secara umumnya. 

Kabupaten Serang memiliki luas baku sawah 47.525 hektar, Indeks Pertanaman (IP) 2020 sebesar 2.6 dengan produktivitas tahun 2020 sebanyak 5.7 ton/ha. Diharapkan dengan program ini IP bisa meningkat dan sangat memungkinkan diterapkan hal serupa di lokasi lain. 

Sistem  OPIP dengan IP400 merupakan pilihan yang menjanjikan untuk meningkatkan produksi padi sebab konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah dapat ditanami padi selama 4 kali. Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Ismail Wahab saat dihubungi via telepon hari Selasa (31/8) mengungkapkan, penerapan pola tanam padi IP 400 merupakan salah satu langkah meningkatkan produksi sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar mampu dipenuhi sendiri, bahkan surplusnya dapat diekspor.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa dengan program OPIP, para petani dapat menanam padi lebih dari 2 atau 3 kali dalam setahun sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatannya guna terwujudnya upaya ketahanan pangan nasional. "Tujuannya meningkatkan luas tanam dan produksi untuk ketahanan pangan, penghasilan petani meningkat dan sekaligus sebagai solusi penurunan luas tanam akibat alih fungsi lahan sawah," demikian ujar Suwandi dalam keterangan tertulis. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik