Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pandemi Covid-19 Diprediksi Munculkan Secular Bull Market

Mediaindonesia.com
26/8/2021 17:55
Pandemi Covid-19 Diprediksi Munculkan Secular Bull Market
Ilustrasi(Dok.Pribadi)

BULL Market ternyata selalu tercipta menjelang berakhirnya krisis hebat di Amerika Serikat (AS), dan dipercaya akan terjadi saat ini menjelang akan berakhirnya pandemi covid-19. Keyakinan itu diungkapkan Hary Suwanda, CSA, pelatih Investasi Saham dan Derivatif melalui pendekatan intermarket analysis dalam buku terbarunya mengenai investasi saham “Mengungkap Rahasia Bull Market Terhebat Sepanjang Sejarah” terbitan Elex Media Komputindo.

Bull market merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi perkembangan di pasar saham, di mana nilai atau harga saham mengalami tren naik atau menguat.

Baca juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Garuda Indonesia

Menurut Hary, krisis juga bermakna terbukanya peluang karena krisis kali ini  mengakibatkan Bank Sentral di seluruh dunia melakukan penciptaan likuiditas terbesar sepanjang sejarah. Berlimpahnya likuiditas kali ini juga memicu terjadinya Secular Bull Market, yang disebut sangat memberikan peluang terbaik di pasar modal, terutama pada saat menjelang berakhirnya pandemi.

“Pandemi covid-19 menyebabkan risiko luar biasa, namun gara-gara covid-19 juga, tercipta salah satu peluang yang tidak akan bisa kita temui lagi hingga bertahun-tahun mendatang. Jadi menjelang berakhirnya pandemi ini merupakan peluang terbaik terjadinya Secular Bull Market di Bursa Saham Amerika termasuk Bursa Efek Indonesia, berdasarkan studi intermarket analysis yang saya lakukan," ucap Hary Suwanda.

Zipora Trie Wardhani Obadja, MBA, menyebut dalam buku 'Mengungkap Rahasia Bull Market Terhebat Sepanjang Sejarah', Hary Suwanda mengupas dengan jelas dan bahasanya mudah dimengerti oleh semua kalangan tentang fenomena secular Bull Market.

“Melalui pendekatan studi intermarket analysis yang sangat berguna dalam menngidentifikasi aliran dana investasi global yang mengakibatkan terjadinya Bull Market terhebat sepanjang sejarah. Inilah kehebatan seorang Hary Suwanda yang mungkin sulit ditemukan,” kata Zipora, Life,  Wellness, Leadership and Intuitive Coach, President of BNI Grow Jakarta founder TemanSharing.com.

Sementara Arwani Pranajaya, SE, Ak, MSc mengatakan, membaca buku ini benar-benar diajak memahami ‘Rahasia Bull Market Terhebat’ secara komprehensif. Hary Suwanda sebagai penulis, dengan dedikasinya yang luar biasa mengumpulkan berbagai informasi lalu menguliknya satu persatu, lewat pisau analisisnya yakni pendekatan intermarket, yang kebetulan dia geluti.
 
“Kupasannya dimulai semenjak Great Depression hingga kasus pandemi Covid-19. Bukan saja itu yang ditulis, akan tetapi ada pesan yang disampaikan di akhir buku ini tentang: Investasi waktu, sungguh bernas,” sebut Arwani yang adalah Haircut Committee member KPEI, dan Komisaris Independen PT Surya Fajar Investama.

Semuanya ini mengingatkan Arwani pada pesan yang pernah disampaikan oleh Larry Summers, mantan Menteri Keuangan AS, bahwa Kebijakan Stimulus itu memiliki karakteristik triple T (Timely, Temporary, and Targeted). “Pembaca akan lebih memahaminya nanti lewat risalah ini,” ucap Arwani. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya