Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PANDEMI covid-19 telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup, membuka usaha menjadi salah satu pilihan terbaik. Namun demikian, dalam memilih peluang usaha juga harus jeli dalam memilih usaha.
Ada beberapa sektor usaha yang menjadi peluang usaha di masa pandemi, salah satunya ialah food & beverage. Bisnis kuliner menjadi salah satu sektor bisnis tahan krisis ekonomi, karena masyarakat masih membutuhkan makan dalam kondisi apapun.
Tidak hanya itu, kuliner camilan tahu saat ini juga tengah naik daun dipicu maraknya cara penyajiannya yang lebih kekinian. Sebut saja Tahu Time, camilan berbahan dasar tahu ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Maklum, tahu merupakan salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia.
Tahu Time dikemas dengan kualitas rasa yang menjadi ciri khas dan dapat dinikmati dengan sambal yang disesuaikan dengan selera sehingga bikin ketagihan. Produknya memiliki tiga varian rasa, yaitu tahu krispi dengan lapisan tepung bumbu dengan cita rasa yang khas, tahu walik yang unik karena dibuat dengan metode dibalik sehingga kulitnya crunchy dan diisi dengan aci yang kenyal, serta tahu isi pedas atau jeletot yang menawarkan rasa pedas.
Owner & CEO Tahu Time Stepanus mengatakan, tahu merupakan makanan tradisional yang sudah menjadi jajanan favorit masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sampai atas. Rasanya yang gurih sangat digemari oleh semua kalangan untuk disantap. Pihaknya menawarkan konsep bisnis modern untuk mengangkat tahu sebagai jajanan tradisional menjadi makanan kekinian yang bisa menjangkau berbagai kalangan dengan harga ramah di kantong.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan survei dari sisi merek, produk, harga, model, gerobak, modal, hingga lokasi usaha yang tepat untuk dijalankan bisnis ini. Menurutnya, dengan mengusung konsep gerobak, akan dapat menjangkau lebih banyak konsumen karena relatif gampang untuk ditemukan dan membuat bisnis ini menjamur di berbagai tempat. "Tahu ini unggul karena memiliki tekstur luar yang renyah, tekstur dalam yang kenyal dan empuk, serta citarasa yang cocok untuk konsumen Indonesia," ujar Stepanus.
Direktur Marketing Tahu Time Maria Johana Salvatrix de Rozari menambahkan pihaknya bisa menjadi bisnis yang menjanjikan bagi mitra, karena memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan, seperti pemasaran produk yang dilakukan dengan offline melalui outlet, online melalui GoFood, mitra reseller, serta menerapkan standar operating procedure (SOP) untuk standardisasi baik dalam cita rasa, bentuk produk, outlet, kemasan, maupun keunikan. "Bisnis tahu memiliki margin yang tinggi, pembayaran tunai, dan tingkat pengembalian modal yang relatif cepat. Selain itu mitra usaha akan di-training tentang produk, pelayanan, kontrol bisnis, dan pendampingan sebelum operasional usaha," jelas Yetty, panggilan akrab Maria.
Baca juga: YLKI: Indonesia Darurat Pinjol Ilegal, Perlu Adili Oknum
Selanjutnya, untuk menjadi mitra, syaratnya cukup mudah seperti memiliki niat dan tekad untuk sukses dan memahami bisnis memiliki risiko, berminat menjalankan bisnis, modal usaha yang cukup, serta menyediakan usaha lokasi yang strategis. Lanjut Yetty, ada nilai paket peluang bisnis yang terjangkau dengan modal Rp20 juta. Dengan proyeksi harian dapat menjual 25 boks per hari dikali harga Rp15 ribu per boks, dalam 30 hari akan mendapatkan omzet kisaran Rp11.250.000. Jika dikurangi dikurangi biaya-biaya, mitra akan mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp3.200.000 per bulan. "Dengan keuntungan tersebut, mitra akan balik modal di kisaran 6,5 bulan," tutup Yetty. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved