Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dampak Pandemi, Penumpang Garuda Indonesia Hanya 870 Ribu di Semester I-2021

Insi Nantika Jelita
19/8/2021 18:38
Dampak Pandemi, Penumpang Garuda Indonesia Hanya 870 Ribu di Semester I-2021
Pesawat Garuda Indonesia(Antara/Ampelsa)

PANDEMI yang berkepanjangan dan pembatasan aktivitas membuat bisnis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) terpukul pada semester I 2021 ini. Jumlah penumpang maskapai nasional tersebut merosot tajam di bawah satu juta penumpang atau tepatnya hanya 870 ribu.

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra dalam Public Expose Insidentil GIAA 2021 secara virtual pada Kamis (19/8) menuturkan, jumlah penumpang Garuda anjlok 73,81% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

"Di 2021, jumlah penumpang kami sekitar 870 ribu. Dibandingkan 2020 yang belum ada pandemi itu ada penurunan 73,81% atau sebelumnya di 2020 sebanyak 3.326.644 penumpang," kata Irfan.

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 di Jawa - Bali pun turut berdampak pada menurunnya jumlah penumpang maskapai nasional itu.

Baca juga : Dukung UMKM, BI Segera Terbitkan Kebijakan RPIM

Irfan secara blak-blakan mengatakan, saat PPKM penumpang Garuda hanya berada di angka dua ribu orang. Jumlah yang terbilang miris, dibandingkan dengan sebelum Juli atau adanya PPKM Darurat.

"Saya sampaikan saja secara terbuka, sebelum PPKM rata-rata penumpang atau beberapa minggu sebelum PPKM itu dikisaran 12 ribu (penumpang) per hari. Selama PPKM ini kisaran penumpang kita di angka 2 ribu," jelasnya. 

Tak hanya itu, Dirut Garuda juga menyampaikan, bahkan jumlah penunpang maskapai tersebut pernah di bawah 1.000 orang pada 1 Syawal 1442 H atau 13 Mei lalu. 

"Tapi 2 ribu penumpang itu cukup hebat dibanding pada 1 Syawal 2021, di mana jumlah penumpang kita hanya 700," tandas Irfan.

Garuda mengaku mengoptimalisasi pendapatan dari penumpang rute domestik dan internasional pada tahun ini melalui optimalisasi produksi serta strategi dynamic pricing. Lalu, akan meningkatkan penerbangan kargo berjadwal, menutup rute-rute yang tidak menghasilkan profit dan lainnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya